Teks Materi Ceramah Singkat Tentang Keistimewaan 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan dan Menyambut Lailatul Qadar

- 22 April 2022, 16:00 WIB
Teks materi ceramah atau kultum singkat tentang keistimewaan 10 hari terakhir bulan Ramadhan dan menyambut Lailatul Qadar menyentuh hati.
Teks materi ceramah atau kultum singkat tentang keistimewaan 10 hari terakhir bulan Ramadhan dan menyambut Lailatul Qadar menyentuh hati. /PEXELS/Mariakray

BERITA DIY – Berikut teks materi ceramah singkat tentang keistimewaan 10 hari terakhir bulan Ramadhan dan menyambut malam Lailatul Qadar.

Bulan Ramadhan, setiap muslim berlomba-lomba untuk mengisi dengan melakukan ibadah dan amalan-amalan. Sebab di bulan Ramadhan ini, setiap tindakan yang baik akan dilipatgandakan pahalanya.

Bahkan akhir bulan Ramadhan, banyak umat muslim yang menantikan malam Lailatul Qadar. Muslim yang mendapatkan malam ini adalah muslim yang beruntung dan suci. Sebab malam Lailatul Qadar adalah malam turunnya Al Quran yang menjadi lebih baik dari 1.000 bulan.

Baca Juga: Ceramah Singkat Tentang Menyambut Malam Lailatul Qadar Cocok untuk Kultum di 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan

Dengan adanya momentum ini, bisa dimanfaatkan sebagai bahan ceramah singkat saat mengisi kultum menjelang berbuka, sholat tarawih, dan setelah shalat subuh.

Teks materi ceramah singkat tentang keistimewaan 10 hari terakhir bulan Ramadhan dan menyambut malam Lailatul Qadar dikutip BERITA DIY dari kemenag.go.id pada 22 April 2022.

Berikut teks materi ceramah singkat tentang keistimewaan 10 hari terakhir bulan Ramadhan dan menyambut malam Lailatul Qadar.

Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Hadirin rohimakumulloh

Baca Juga: Teks Ceramah Singkat Tentang Ikhlas, Cocok Kultum Tarawih, Subuh, Menjelang Berbuka yang Lucu dan menginspiras

Dalam beberapa hari kedepan, kita umat Islam akan memasuki 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Pada rentang waktu itulah kita dianjurkan untuk lebih sungguh-sungguh beribadah supaya dipertemukan dengan satu malam yang disebut Lailatul Qadar. Yakni satu malam yang keutamaannya lebih baik daripada 1000 bulan, atau 83 tahun. 

Hal ini sesuai dengan Surat al-Qadr ayat 3 dinyatakan bahwa, 

لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ  

Malam kemuliaan (Lailatul Qadar) itu lebih baik daripada seribu bulan.

Baca Juga: Contoh Pidato Nuzulul Quran dan Malam Lailatul Qadar untuk Ceramah Tarawih dan Kegiatan Ramadhan Lain

Dengan pertimbangan itulah umat Islam di mana tempatnya sangat menantikan Lailatul Qadar.

Kaum Muslimin yang dimuliakan Allah,

Malam yang disebut Lailatul Qadar bukanlah malam perayaan yang untuk dirayakan. Kalau umat Islam mau merayakan satu malam, maka bukankah sudah ada malam bersejarah yang lebih pasti?!, Misalnya “Malam Isra’-Mi’raj” atau “Malam Nuzulul Quran” yang sudah di kalenderku.  

Malam Lailatul Qadar juga bukan menjadi malam penentuan, sekalipun dari segi namanya menggunakan lafal “al-qadar”. Penentuan nasib manusia, rezekinya, umurnya, dan hal-hal lainnya sudah ada waktu khusus yang disebut “Nisfu Sya’ban”; dimana kita biasa bermunajat kepada Allah agar diberikan yang terbaik pada malam tersebut.

Baca Juga: Teks Ceramah Singkat Bulan Ramadhan Tema Nuzulul Quran 2022: Ayo Membaca Al-Quran

Semangat Umat Islam menyambut Lailatul Qadar semata-mata karena kemuliaan malam tersebut yang secara runtut dijelaskan di dalam Surat al-Qadr ayat 1 - 5. Allah berfirman:

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ. وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ. لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ. تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ. سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ  

1) Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al Quran) pada malam qadar. 2) Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? 3) Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. 4) Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. 5) Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.

Keterangan bahwa Al-Quran diturunkan pada waktu malam tidak hanya disebutkan dalam surat al-Qadr. Ada juga keterangan dalam Surat ad-Dukhan ayat 3. Allah berfirman:

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةٍ مُّبٰرَكَةٍ اِنَّا كُنَّا مُنْذِرِيْنَ  

3) sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi. Sungguh, Kamilah yang memberi peringatan.

Baca Juga: Teks Materi Ceramah Memaknai Hikmah Nuzulul Quran untuk Kultum Singkat di Bulan Ramadhan Penuh Inspirasi

Gambaran Surat al-Qadr mengenai keutamaan Lailatul Qadar inilah yang membangkitkan semangat umat Islam untuk bertafakur, beramal, dan memperbanyak ibadah di 10 malam terakhir bulan Ramadhan. Sebab, kapan Lailatul Qadar, terselubung penuh misteri! Adapun prediksi yang dikemukakan para ulama, itu hanya bersifat takwil atau apologi.

Sekalipun demikian, tidak ada anjuran bahwa kita cukup beribadah di malam tertentu seperti malam 27 Ramadhan saja. Melainkan di 10 malam terakhir bulan Ramadhan, kita justru dianjurkan untuk lebih giat beribadah kepada Allah Swt guna menyambut Lailatul Qadar.

Kaum muslimin yang berbahagia,

Kebiasaan umat islam di dunia untuk menghidupkan 10 malam terakhir di bulan Ramadhan adalah dengan cara beri'tikaf. Ibadah ini merupakan ajaran yang dipraktekkan secara langsung oleh Rasulullah Saw.  Dari Siti Aisyah diriwayatkan bahwa Rasulullah Saw melakukan I'tikaf pada 10 terakhir Ramadhan semenjak beliau menetap di kota Madinah hingga beliau wafat.

Baca Juga: Teks Ceramah Singkat Tentang Ikhlas, Cocok Kultum Tarawih, Subuh, Menjelang Berbuka yang Lucu dan menginspiras

Beri'tikaf merupakan usaha untuk mendekatkan diri (muraqabah) kepada Allah dengan penuh ikhlas. Pada momentum inilah kita menyerahkan diri kepada Sang Khaliq. Kita berupaya untuk taat beribadah kepada Allah Swt sesuai petunjuk-Nya dan tak ingin berpaling dari-Nya. Seolah-olah kita berdiri di depan pintu rahmat-Nya menunggu datangnya pengampunan dari Allah Swt.

Paling utama, menurut beliau, ada tiga fungsi peribadatan di dalam memakmurkan 10 malam terakhir Ramadhan. Pertama, wujud syukur kita kepada Allah Swt yang telah menurunkan al Quran di bulan Ramadhan sebagai petunjuk (Huda) dan penerang (bayyinat) bagi umat manusia. Kedua, menambatkan jiwa kepada hal yang dapat mengokohkannya dan mampu menguatkan rohaninya. Ketiga, menaikkan jiwa ke makom (kedudukan) tertinggi selayaknya golongan malail a’la.

Baca Juga: Ceramah Singkat Tentang Menyambut Malam Lailatul Qadar Cocok untuk Kultum di 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan

Wassalamu'alaikum Wr.Wb.

Demikian Teks materi ceramah singkat tentang keistimewaan 10 hari terakhir bulan Ramadhan dan menyambut malam Lailatul Qadar.

Editor: Arfrian Rahmanta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah