Teks Ceramah Singkat untuk Kultum Ramadhan 2022 Tentang Rahasia di Balik Makna Doa Buka Puasa

- 7 April 2022, 16:10 WIB
ilustrasi - Contoh teks ceramah singkat untuk kultum Ramadhan 2022 tentang Rahasi di Balik Makna Doa Buka Puasa.
ilustrasi - Contoh teks ceramah singkat untuk kultum Ramadhan 2022 tentang Rahasi di Balik Makna Doa Buka Puasa. /PIXABAY/Chiplanay

Doa yang biasa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam baca setelah minum air saat berbuka ini mengajarkan kepada kita bahwa rasa haus itu hanya sebentar. Ia hilang saat kita berbuka. Sedangkan pahala puasa akan abadi selamanya.

Baca Juga: Teks Ceramah Singkat untuk Kultum Tarawih Ramadhan 2022 tentang Waktu-waktu yang Tepat untuk Berdoa

Syaikh Majdi bin Abdul Wahab Al-Ahmad menjelaskan dalam Syarah Hisnul Muslim, selesai berbuka maka hilanglah rasa haus dan hilanglah kepayahan serta teraihlah pahala. Kepayahan hanya berlangsung sebentar karena akhirnya lenyap dan pergi. Yang kemudian muncul adalah pahala yang banyak, kekal dan abadi.

Saat puasa, kita merasa lapar, kita merasa haus, tetapi kita mendapat pahala. Saat berbuka, Allah cabut rasa lapar, Allah cabut rasa haus, tetapi Allah tidak mencabut pahalanya. Lapar dan haus hilang, tinggal kenangan. Sedangkan pahala puasa akan abadi.

Demikian pula saat kita beribadah dan beramal. Ibadah apa pun. Amal shalih apa pun. Kadang kita lelah. Kadang kita letih. Namun percayalah, itu hanya sementara. Sebentar saja. Sedangkan pahalanya akan abadi selamanya.

Baca Juga: Teks Ceramah Singkat Kultum untuk Tarawih Ramadhan 2022: Allah Bersama Dengan Orang-Orang Yang Sabar

Ketika kita shalat, termasuk tarawih dan sholat tahajud, mungkin kita lelah. Kaki kita mungkin pegal saat berdiri lama. Namun, lelah itu akan hilang. Rasa pegal juga akhirnya tak terasa. Sedangkan pahalanya abadi. Lelahnya berdiri dalam shalat semoga menjadi pengurang lelah kita berdiri di yaumul mahsyar nanti.

Kita juga bisa lelah saat tilawah. Semakin banyak kita membaca Al-Qur’an, semakin banyak energi yang kita butuhkan. Semakin banyak kita mengkhatamkan Al-Qur’an, wajar kita lelah fisik kita bertambah. Namun, lelah itu akan sirna. Yang abadi adalah pahalanya.

Pun saat kita bekerja, mencari nafkah untuk keluarga. Tentu ada letihnya, tentu ada lelahnya, apalagi di bulan Ramadhan dalam kondisi berpuasa. Namun percayalah, letih akan sirna. Lelah akan hilang tak lagi terasa. Yang abadi adalah pahalanya.

Baca Juga: Contoh Teks Ceramah Ramadhan Singkat Kultum Lucu dan Menyentuh Hati untuk Remaja Tema Lailatul Qadar

Halaman:

Editor: Bagus Aryo Wicaksono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah