BERITA DIY - Omicron merupakan virus covid-19 yang bermutasi dari varian sebelumnya. Berikut artikel yang akan membahas tentang gejala omicron, cara penanganan, dan efektifitas vaksin dalam upaya pencegahan terpapar virus ini.
Dilansir dari cdc.gov, menyatakan bahwa gejala yang ditunjukkan pada umumnya tidak separah dengan varian sebelumnya. Dalam beberapa penelitian menyatakan bahwa omicron menunjukkan gejala yang lebih ringan.
Sama seperti varian sebelumnya, orang yang memiliki penyakit bawaan seperti diabetes dan hipertensi mungkin akan merasakan gejala yang lebih parah. Untuk penanganannya, dibutuhkan perawatan intensif di rumah sakit.
Sementara menurut verywelllhealt.com menyebutkan bahwa gejala omicron tetap berada pada saluran pernapasan. Seseorang yang terpapar omicron akan merasakan demam, nyeri otot, sakit tenggorokan, mual, dan diare.
Sampai sekarang, virus ini masih terus diproses untuk dikumpulkan data-data dan sampel virus yang ada. Eksperimen ilmiah terus berlangsung, hal tersebut merupakan cara untuk pencegahan apabila terjadi mutasi pada virus ini kedepannya.
Melansir dari laman yang sama, berikut pencegahan dari virus omicron:
1. Vaksin
Peneliti mengungkapkan bahwa vaksin sebenarnya tidak menjamin seratus persen orang akan terhindar dari virus omicron. Namun orang yang memiliki gejala yang parah hingga dirawat di rumah sakit rata-rata yang belum pernah mengikuti vaksinasi.
Baca Juga: Gejala Omicron Ringan dan Berat pada Anak Serta Dewasa, Ketahui Syarat Saat Isolasi Mandiri di Rumah
Vaksin pada umumnya hanya dapat mengurangi dampak atau gejala yang ditimbulkan oleh virus ini. selain itu, vaksin juga tidak menjadi jaminan akan kuatnya antibody dalam menghadapi virus ini, namun antibody orang yang telah melakukan vaksinansi lebih kuat dibandingkan dengan yang belum pernah mengikuti.
2. Menggunakan masker
Omicron merupakan virus yang menginfeksi saluran pernapasan. Perlindungan terbaik adalah menggunakan masker berstandar medis.
Fakta menarik yang disampaikan oleh peneliti adalah transmisi atau penyebaran virus ini lebih banyak terjadi dalam ruangan tertutup. Sedangkan pada ruangan terbuka, kecil kemungkinan virus ini menyebar, kecuali sering melakukan kontak dengan orang lain.
Baca Juga: Lakukan Deteksi Dini, Berikut Gejala Omicron Pada Orang Dewasa dan Cara Mencegahnya serta Penanganan
Untuk itu, peneliti menyarankan bahwa pencegahan terbaik agar terhindar dari virus ini adalah dengan menggunakan masker yang berstandar medis. Hal tersebut dilakukan ketika menjalin kontak dengan orang lain baik dalam ruangan tertutup atau bahkan terbuka.
3. Pengujian
Pengujian atau tes memberikan deteksi lebih awal sebelum gejala yang dirasakan semakin parah, pengujian merupakan hal penting sebagai langkah pencegahan dan memilih langkah yang tepat untuk penanganan bagi yang telah terinveksi.
Sejauh ini, ada dua macam pengujian yang dapat dilakukan di Indonesia, yakni tes antigen dan tes PCR. Tes antigen sebenarnya masih memiliki tingkat keakuratan yang rendah.
Untuk orang yang memiliki gejala seperti di atas, seperti demam, nyeri otot, sakit tenggorokan. Pengujian melalui tes PCR lebih dianjurkan karena memiliki tingkat efektifitas yang tinggi.
Namun agar tindakan pencegahan maksimal, pemahaman tentang gejala dan omicron harus dipahami lebih awal.***