Maulid Nabi 2021 Tanggal Berapa? Simak 5 Cara Dakwah Nabi Muhammad SAW yang Patut Ditiru

- 11 Oktober 2021, 14:37 WIB
ILUSTRASI - Simak Maulid Nabi 2021 diperingati tanggal berapa beserta contoh lima dakwah Nabi Muhammad SAW yang patut ditiru.
ILUSTRASI - Simak Maulid Nabi 2021 diperingati tanggal berapa beserta contoh lima dakwah Nabi Muhammad SAW yang patut ditiru. /PEXELS/@baybiyik

BERITA DIY - Simak Maulid Nabi 2021 jatuh pada tanggal berapa di artikel ini beserta lima cara dakwah Nabi Muhammad SAW yang sering ia lakukan kepada umatnya untuk menyebarkan agama Islam.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah setiap tanggal 12 Rabiul Awal tahun Hijriyah. Tahun 2021 ini, perayaan jatuh pada Selasa, 19 Oktober. Meski demikian, pemerintah memutuskan untuk menggeser libur pada Rabu, 20 Oktober 2021.

Pergeseran hari libur Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 2021 lantaran untuk mengantisipasi mobilisasi masyarakat terkait pandemi Covid-19. Kebijakan ini juga serupa dilakukan saat Tahun Baru Islam beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Bacaan Doa Lidaf'il Bala dan Artinya, Simak Hukum Amalan Menurut Islam dan Waktu Sholat Rebo Wekasan 2021

Kendati demikian, perayaan Maulid Nabi tetap jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal 1443 H atau 19 oktober 2021, hanya hari liburnya saja yang berubah.

"Maulid Nabi Muhammad SAW tetap 12 Rabiul Awal. Tahun ini bertepatan 19 Oktober 2021 M. Hari libur peringatannya yang digeser menjadi 20 Oktober 2021 M," papar Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin di Jakarta, dikutip dari laman resmi Kemenag, kemenag.go.id.

Seperti diketahui bahwa Maulid Nabi adalah peringatan kelahiran Utusan Allah SWT terakhir, yakni Rasulullah SAW. Dia dilahirkan di Kota Mekah, pada tanggal 12 Rabiul Awal Tahun Gajah atau 570 Masehi.

Baca Juga: Bacaan Niat dan Doa Sholat Rebo Wekasan, Rabu Terakhir Bulan Safar 2021! Ini Tata Cara Selamatan Tolak Bala

Kisah kelahiran Rasulullah SAW beserta diangkatnya dia menjadi Nabi diceritakan oleh dirinya sendiri melalui sebuah hadits berikut ini:

ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَىَّ فِيهِ

"Itu adalah hari aku dilahirkan, diangkat menjadi Nabi, dan diturunkannya kepadaku Al-Quran (pertama kali)," (HR Muslim).

Sebagai manusia mulia di alam semesta, tentunya Rasulullah SAW melalui banyak pengorbanan untuk menyebarkan agama Islam kepada kaum sesat ketika itu.

Salah satu upaya yang dilakukan oleh putra Abdullah bin Abdul Muthalib tersebut adalah melalui dakwah yang disampaikan oleh Rasulullah SAW.

Baca Juga: Bacaan Sholawat Nuridzati Lengkap Arab, Latin, dan Artinya Bahasa Indonesia serta Keutamaan Membaca

Menurut KBBI, dakwah memiliki definisi "penyiaran" atau "penyiaran agama dan pengembangannya di kalangan masyarakat; seruan untuk memeluk, mempelajari, dan mengamalkan ajaran agama".

Melansir kemenag.go.id, Nabi Muhammad SAW melakukan dakwah selama 22 tahun 2 bulan 22 hari atau sering dibulatkan menjadi 23 tahun yang terbagi menjadi dua periode, yakni periode Mekah dan Madinah.

Maka, berikut ini disampaikan lima cara dakwah Nabi Muhammad SAW yang bisa menjadi contoh bagi pengajar agama di masa kini.

Baca Juga: Doa Tolak Bala, Amalan Sholat Lidaf'il Bala dan Larangan Rebo Wekasan: Berikut Daerah yang Lestarikan Tradisi

1. Mengajari tentang Ketuhanan

Saat Periode Mekah, Nabi Muhammad SAW lebih menekankan dakwah untuk memperkenalkan Ketuhanan, sebab ketika itu masyarakat Arab belum mengesakan Tuhan (Allah SWT).

Bangsa Arab dahulu adalah penyembah berhala. Mereka memiliki 360 berhala yang mengelilingi Kabah. Dengan segala kemungkinan dan perkembangan, Rasulullah SAW juga menyampaikan dakwah dalam bidang pengetahuan, pembinaan, dan perencanaan.

2. Melalui jamuan makan malam keluarga

Nabi Muhammad SAW adalah orang yang menjaga adab dan sopan santun kepada siapa pun, bahkan ketika berdakwa kepada pengikutnya.

Baca Juga: Tata Cara Sholat dan Doa Niat Qobliyah Subuh Lengkap Arab, Latin dan Artinya Bahasa Indonesia

Suatu kisah menyatakan bahwa Rasulullah SAW menjamu 30 orang dalam sebuah makan malam. Dia mengeluarkan hidangan makan malam kepada tamunya sampai kenyang.

Tidak hanya sampai di situ, Nabi Muhammad SAW memberikan minuman kepada tamunya dengan mengisi air ke dalam cawan-cawan kecil oleh dirinya sendiri. 

Kisah dakwah Rasulullah SAW telah tercatat dalam kitab suci Al-Quran tepatnya pada Surat Asy-Syu'ara ayat 214.

Baca Juga: Bacaan Doa Dzikir Pagi dan Petang Sunnah Rasulullah SAW, Arab Latin dan Artinya Bahasa Indonesia

وَاَنْذِرْ عَشِيْرَتَكَ الْاَقْرَبِيْنَ ۙ

Artinya: "Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu (Muhammad) yang terdekat," (QS. As-Syu'ara ayat 214).

3. Membangun masjid untuk pusat ibadah dan dakwah

Strategi dakwah Nabi Muhammad SAW di Madinah adalah dengan membangun Masjid Nabawi tepat pada bulan Rabiul Awal 1 Hijriyah atau bulan September 622 M.

Dikutip dari kemdikbud.go.id, terdapat beberapa fungsi Masjid Nabawi yang dibangun oleh Rasulullah SAW:

Baca Juga: Bacaan Doa Untuk Orang Sakit Lengkap Arab, Latin, Indonesia, Adab Menjenguk Orang Sakit

  • Sebagai sarana pembinaan umat Islam di bidang akidah, ibadah dan akhlak.
  • Menjadi sarana ibadah seperti sholat
  • Menjadi tempat belajar agama Islam yang bersumberkan dari Al-quran dan Al-hadist
  • Menjadi sarana tempat menyambung tali silaturrahim antara kaum muslimin
  • Sebagai sarana sosial atau bermasyarakat
  • Menjadi tempat bermusyawarah di antara anggota masyarakat
  • Tempat menyusun strategi perang

Baca Juga: Bacaan Tahiyat Akhir dalam Bahasa Arab, Latin, dan Terjemahan Indonesia Beserta Keutamaannya

4. Membangun pasar dekat dengan masjid dan mengubah sistem ekonomi yang pro rakyat

Setelah berhasil membangun Masjid Nabawi, dakwah selanjutnya yang dilakukan oleh Nabi dan para sahabatnya adalah dengan membangun pasar sebagai pusat perekonomian rakyat dekat dengan masjid.

Tujuannya adalah untuk mengatur roda perekonomian Islam sesuai syariat islam. Sebelumnya, sistem yang dianut mengikuti pasar Yahudi.

Dengan perubahan sistem ekonomi yang Islami, maka perdagangan dijauhkan dari riba, keserekahan, dan tentunya untuk menguntungkan semua pihak.

Pada akhirnya, Pasar Madinah ini lambat laun menjadi urat nadi perkenomian masyarakat di Kota Madinah.

Baca Juga: Cara Sholat Taubat Nasuha untuk Ampuni Zina: Tata Cara, Waktu yang Tepat dan Niat Arab, latin Bahasa Indonesia

5. Mendeklarasikan Piagam Madinah 

Piagam Madinah dideklarasikan untuk menciptakan perdamaian antara umat Muslim, Yahudi, dan kaum lainnya di Kota Madinah

Sebagaimana dikutip dari penelitian Nofri Fernando (2019) berjudul "Metode Dakwah Rasulullah Periode Madinah" Piagam Madinah adalah perjanjian politik yang berisi kewajiban orang Yahudi dan kafir Madinah tergadap daulah Islamiah, namun tetap mengakui kebebasan beragama dan memiliki harta.

Tak hanya aspek multikultural, Piagam Madinah yang terdiri dari 47 pasal mencakup poin kehidupan bermasyarakat dalam bidang sosial, ekonomi, hukum, dan politik.

Baca Juga: Bacaan Doa Takziah untuk Orang Meninggal, Lengkap Arab, Latin, dan Terjemahan Bahasa Indonesia

Terlebih, Piagam Madinah menetapkan masyarakat untuk bergotong royong atau bersatu padu ketika melawan gempuran dari musuh atau pihak luar.

Demikianlah penetapan Maulid Nabi 2021 diperingati tanggal berapa beserta lima contoh cara dakwah Nabi Muhammad SAW.***

Editor: Inayah Bastin Al Hakim


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah