Network
BERITA DIY - Ketahui cara menjaga Nomor Induk Kependudukan atau NIK agar tetap aman dan tidak terjadi kebocoran data yang ada di dalamnya melalui artikel ini.
Baru-baru ini kasus kebocoran data menjadi perbincangan publik, hal ini terjadi setelah diketahui data vaksin Presiden Joko Widodo bocor sehingga data yang ada di dalamnya dapat diketahui oleh publik.
Kasus kebocoran data vaksin Presiden Joko Widodo ini diketahui melalui salah satu unggahan dalam media sosial. Hal ini tentunya menyebabkan publik khawatir soal keamanan data yang dimilikinya.
Baca Juga: Cara Membuat Watermark pada Scan KTP agar Data Pribadi Tetap Aman dan Tidak Disalahgunakan
Sampai saat ini pemerintah terus mengupayakan penyelidikan terkait kebocoran data dari Presideng Joko Widodo. Menurut Kementerian Komunikasi dan Informasi atau Kemenkominfo membantah data pribadi tersebut bocor dari laman PeduliLindungi.
Namun pihaknya masih belum bisa memastikan dari manakah kebocoran data vaksin Presiden Joko Widodo atau Jokowi itu terjadi. Sebab pemerintah telah mengupayakan peningkatan keamanan data pada aplikasi tersebut.
Sebelumnya data vaksin Presiden Jokowi tersebar luas melalui media sosial Twitter. Diketahui dalam data yang bocor tersebut terlihat jelas NIK serta tanggal vaksin yang dilakukannya.
Kasus terjadinya kebocoran data itu membuat masyarakat khawatir akan keamanan data pribadi yang dimilikinya, khususnya NIK. Mengingat NIK merupakan salah satu data yang amat penting dimiliki oleh masyarakat.
Sehingga dikhawatirkan NIK yang telah terdaftar dapat mengalami kebocoran diketahui banyak orang dan disalahgunakan. Sebab NIK sendiri menjadi salah satu syarat untuk hal-hal yang bersifat penting.
Meski demikian, masyarakat tak perlu khawatir secara berlebihan akan NIK yang dikhawatirkan bocor. Sebab untuk menjaga keamanan dari salah satu data penting itu dapat dilakukan dengan mudah dan tetap waspada.
Berikut merupakan cara menjaga keamanan NIK agar tak bocor dan disalahgunakan oleh berbagai pihak yang dapat dilakukan oleh Anda:
1. Tidak memberikan NIK kepada orang lain yang belum jelas identitasnya dan kepentingan penggunaan data itu.
2. Jangan asal memberikan data atau pesan melalui aplikasi perpesanan online seperti WhatsApp dan lain sebagainya jika tidak jelas kegunaannya.
3. Jangan sembarangan memotret atau memfoto NIK atau simpan dalam ruang penyimpanan yang aman dan beri password agar tak dapat dibuka atau dilihat oleh orang lain.
4. Waspada dengan aplikasi yang meminta NIK sebagai syarat, pahami terlebih dahulu apakah aplikasi tersebut merupakan aplikasi resmi atau tidak. Serta pastikan aplikasi tersebut memiliki keamanan data yang baik.
5. Jangan unggah NIK pada media sosial, seperti diketahui media sosial menjadi ruang yang sangat terbuka, sehingga privasi Anda lebih baik jangan disebarkan.
Baca Juga: Cara Bayar Pajak Kendaraan Online di Aplikasi Signal Tanpa Perlu ke Samsat
Disisi lain, sangat mungkin NIK dapat tersebar melalui pihak ketiga, namun hal ini dapat dicegah dengan terus waspada memberikan data tersebut hanya pada orang-orang yang dapat dipercaya oleh Anda.
Demikianlah cara mengamankan NIK agar data di dalamnya tidak bocor ataupun disalahgunakan oleh orang lain.***
