Menjelang hari akhir demonstrasi damai pada 3 Mei 1886, terjadi bentrok antara polisi Chicago dan pekerja di McCormick Reaer Works. Setidaknya ada dua korban tewas karena tembakan polisi dan lainnya luka-luka.
4 Mei 1886 amarah massa memuncak dan protes atas aksi pembunuhan tak terhindarkan hingga memicu terjadinya insiden berdarah.
Ketika polisi berupaya membubarkan aksi 4 Mei di Chicago’s Haymarket Square sebuah bom dilemparkan ke arah barikade mengakibatkan tujuh petugas polisi dan delapan warga sipil tewas.
Peristiwa inilah yang kemudian dikenal sebagai Insiden Haymarket atau Kerusuhan Haymarket. Partisipan demo yang tewas dianggap oleh orang-orang kiri, termasuk sosialis dan anarkis sebagai ‘Martir Haymarket’.
The Second International, organisai internasional untuk pekerja dan sosialis di tahun 1889 menyatakan 1 Mei akan menjadi Hari Buruh Internasonal dan mengenang Insiden Haymarket sejak hari pertama aksi sebagai momentum perjuangan para buruh.
1 Mei jadi hari libur nasional
Di Indonesia 1 Mei juga diperingati sebagai hari buruh sejak tahun 1920 hingga 1967 mengilhami dari perjuangan kaum buruh.
Direntang tahun itu 1 Mei memang menjadi Hari Buruh Internasional tapi bukan termasuk hari libur nasional. Saat Orde Lama, 1 Mei masih boleh diperingati sebagai hari buruh.
Baca Juga: Presiden Jokowi Dapat THR, Politisi Demokrat: Rakyat yang Bayar Pajak Belum Tentu Dapat THR