Network
BERITA DIY-Demo besar-besaran yang terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia terkait penolakan Pengesahan Undang-undang (UU) Cipta Kerja (Ciptaker) Omnibus Law beberapa waktu lalu memang menuai beragam komentar di masyarakat.
Tak terkecuali Rocky Gerung yang juga ikut memberikan tanggapan mengenai unjuk rasa tersebut. Mantan Dosen Universitas Indonesia ini menyampaikan beberapa hal terkait adanya unjuk rasa massiv yang terjadi beberapa waktu lalu.
Dalam pernyataan yang diunggah pada Kamis, 8 Oktober 2020 di akun YouTube Rocky Gerung Official, ia mengatakan UU Ciptaker Omnibus Law akan tetap dijalankan oleh pemerintah.
Baca Juga: BEM SI Angkat Bicara Soal Demo Omnibus Law UU Cipta Kerja yang Rusuh
Dalam dialog bersama Hersubeno Arief tersebut, Rocky bahkan memberikan istilah “Kodok Budeg” pada pemerintah yang tetap menjalankan UU Cipta Kerja meskipun telah terjadi unjuk rasa besar-besaran.
Rocky menyampaikan, Undang-undang Ciptaker tersebut harus menghasilkan keuntungan bagi mereka yang telah berinvestasi dalam proses pembuatannya. Namun dalam hal ini, tidak menguntungkan untuk buruh, sebab dari awal, buruh tidak diikutsertakan dalam pembahasan naskah akademis, meskipun nantinya UU Ciptaker akan berdampak pada buruh dan pekerja lain.
Dalam unjuk rasa tersebut, diketahui tidak hanya melibatkan elemen masyarakat dari para buruh dan pekerja saja, melainkan mahasiswa, bahkan hingga anak STM (Sekolah Teknik Menengah).
Baca Juga: Sebelum Demo Omnibus Law Meletus, AHY Kirim Surat ke Kader Demokrat: Apa Isinya?
“Jadi aktornya, yaitu ada di dua tahun lalu, apa itu? Moral publik yang dihina oleh kekuasaan,” tegas Rocky Gerung.
Menurut Rocky, ini bukan hanya sekedar isu buruh. Ini merupakan soal ketidakpercayaan publik terhadap kalimat bahkan kata-kata yang diucapkan pemerintah, dan sambungan ketidakadilan.
