Network
BERITA DIY – Pembangunan Tugu Sepeda di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat mendapat kritik dari sejumlah pihak.
Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono menjadi salah satu pihak yang menyampaikan kritik pembangunan tugu sepeda oleh Gubernur Anies Baswedan itu.
Ia mengatakan pembangunan Tugu Sepeda di Jalan Jenderal Soedirman tidak dilandasi perencanaan kuat dan hanya berdasarkan mimpi.
"Kerja kalau tidak menggunakan perencanaan ya begitu, kan kerja ujug-ujug, tiba-tiba tadi malam mimpi, mau bikin patung, besok diwujudkan patung," katanya dikutip dari Antara, Rabu, 14 April 2021.
Anggota Komisi A DPRD DKI ini menyarankan Anies Baswedan untuk bekerja sesuai yang sudah direncanakan.
"Bahasa saya adalah, Pak Anies Baswedan cukup bekerja sesuai apa yang tertulis, bukan sesuai mimpinya. Yang tertulis apa? Ya, yang di RPJMD (rencana pembangunan jangka menengah daerah) saja," kata Gembong Warsono.
Baca Juga: Bansos Tunai Rp 300 Ribu Dihentikan, Simak Cara Dapat Bantuan Sembako Rp 200 Ribu April 2021
Politisi PDIP itu tidak mempermasalahkan darimana sumber anggaran untuk pembangunan Tugu Sepeda.
Dia hanya berpendapat jika akan lebih baik jika Pemprov DKI Jakarta membangun proyek yang bermanfaat dan sesuai kebutuhan.
"Kan (pembangunan) harus melihat sisi manfaat bagi warga Jakarta. Apakah itu bermanfaat atau tidak, tapi melihat situasi sekarang, (pembangunan Tugu Sepeda) belum menjadi hal yang sangat prioritas. Maka bekerja jangan berdasarkan mimpi," kata Gembong Warsono.
Baca Juga: Ramalan Asmara Zodiak untuk Besok, 15 April 2021: Kemajuan dalam Hubungan Asmara Zodiak Berikut
Baca Juga: Cara Dapat SIKM, Surat Izin Perjalanan untuk Mudik Lebaran 2021: Catat Syarat dan Ketentuannya
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan Tugu Sepeda di Jalan Jenderal Soedirman bernilai Rp800 juta, dana pembangunan didapat dari pihak ketiga.
Ia mengatakan tugu sepeda akan menjadi tempat swafoto dan diproyeksikan menjadi ikon baru Kota Jakarta.
Riza mengatakan Tugu Sepeda tersebut sebagai bentuk penghargaan bahwa DKI Jakarta ingin sepeda tak lagi menjadi alat olahraga saja, tetapi juga sebagai alat rekreasi dan alat transportasi.***
