BERITA DIY – Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi), Edi Hasibuan geram dengan tudingan sejumlah pihak yang mengatakan rentetan aksi terorisme di Indonesia adalah rekayasa.
Edi mengaku kesal dengan adanya tudingan bahwa peristiwa teror bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar dan penyerangan di Mabes Polri sengaja diciptakan.
"Kami melihat tuduhan adanya rekayasa keterlaluan. Itu pemikiran yang ngawur. Mana mungkin teror bisa direkayasa," kata Edi Hasibuan, dikutip dari Antara, Selasa, 6 April 2021.
Baca Juga: Jadwal Piala Menpora LENGKAP dari Penyisihan Grup hingga Final, Tanggal 7-25 April 2021
Baca Juga: Wendy Red Velvet Rilis Single Terbaru, Ini Lirik Lagu Like Water dan Artinya Bahasa Indonesia
Baca Juga: Kapolri Larang Media Siarkan Arogansi dan Kekerasan Polisi, Berikut Penjelasannya
Edi mengatakan bahwa rentetan peristiwa teror tidak mungkin sebuah rekayasa karena bukti dan korban sangat jelas. Ia tidak sepakat jika peristiwa tersebut hasil rekayasa.
"Semua bukti sangat jelas. Korbannya juga sangat jelas. Peristiwanya juga sangat jelas. Mana mungkin polisi bisa merekayasa," kata mantan anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) ini.
Baca Juga: Ikatan Reyna dan Andin Sangat Kuat, Al akan Ungkap Identitas Reyna? Bocoran Sinetron Ikatan Cinta Malam Ini
Dia mengajak masyarakat agar menyamakan pandangan bahwa terorisme adalah musuh negara dan masyarakat.
"Jangan kita biarkan teror terus bermunculan dan menimbulkan ketakutan di masyarakat. Kami ajak semua masyarakat melawan teror demi keamanan negeri kita" kata pakar hukum kepolisian dari Universitas Bhayangkara Jakarta ini.
Baca Juga: Apa Itu Zirkon? Batu Mineral yang Ditahan Kementerian ESDM Untuk Ditunda Ekspornya ke Tiongkok