Baca Juga: Cek Pengumuman Kartu Prakerja Gelombang 13 di www.prakerja.go.id atau Pesan SMS
Baca Juga: Profil WR Supratman, Pahlawan Nasional yang Jadi Cikal Bakal Hari Musik Nasional
"3. TNI selalu berada dalam posisi yang tepat bersama rakyat. Hilangnya doktrin dwi fungsi ABRI dan tuntutan Tentara melindungi masyarakat dan menjaga negara mengubah wajah TNI drastis. Tuntutan TNI tak berpolitik diikuti dg lahirnya figur TNI yg popularitas tak sekuat era Orba." Andi menjelaskan.
Setelah peralihan masa jenderal-jenderal itu, kini ada dua tokoh militer yang mempunyai popularitas tinggi di Indonesia. Mereka adalah Gatot Nurmantyo dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"4. Itu takdir sejarah yq tepat. 15 tahun terakhir lahir dua generasi berbeda jalan, populisme Jend Gatot Nurmantyo dan tak terduga lahir dari pangkat mayor AHY. Jendral Gatot bahkan jadi figur populisme yg percaya people power seperti di latin Amerika" tambah Andi Arief.
Baca Juga: Cek Pengumuman Kartu Prakerja Gelombang 13 di www.prakerja.go.id atau Pesan SMS
Baca Juga: Duduki Posisi Tranding Twitter, Suga BTS Banjir Ucapan Ulang Tahun dari Army
Tidak hanya itu, Andi Arief lantas membandingkan mereka dengan Moeldoko. Moeldoko yang juga jenderal TNI, menurutnya, tidak terlalu tertarik dengan ideologisasi di TNI.
"5. Bagaimana Pak Moeldoko? Beliau figur TNI yang tidak begitu tertarik dg ideologisasi dalam TNI. Posisinya selalu beruntung dalam TNI dan KSP, membuat beruntung dalam penumpukan kapital karena membangun koneksi dengan dunia bisnis cukup baik." tambahan cuitan @AndiArief_ID.
Menurutnya, Moeldoko mempunyai hasrat untuk berkuasa, namun dengan pendekatan yang berbeda.