Penduduk sekitar mengikuti cara Gao hingga si raksasa Nian memakan semua kue yang disedikan sampai kenyang kemudian pergi meninggalkan desa.
Sejak itulah untuk mengenang jasa Gao, penduduk desa setiap musim dingin membuat kue dan menamakan kue tersebut Nian Gao.
Filosofi yang dimiliki Kue Keranjang
Kue Keranjang atau Nian Gao dalam dialek Hokkian disebut Ti Kwe memiliki arti sebagai kue manis yang disusun tinggi bertingkat-tingkat dengan susuan dari bawah hingga atas semakin kecil.
Tamplian Ti Kwe atau Nian Gao atau Kue Keranjang yang bertumpuk sebagai perlambangan peningkatan rejeki dan kemakmuran keluarga menjelang tahun baru.
Baca Juga: Resep Sup Jagung Asparagus yang Cocok Dihidangkan untuk Menu Imlek 2021
Biasanya jumlah Kue Keranjang yang ditumpuk menghindari jumlah 4, karena dianggap sial. Kue Keranjang ditumpuk ke atas berjumlah genap minimal 6 atau jumlah angka ganjil.
Jika diperhatikan, bentuk Kue Keranjang umumnya selalu bundar seperti bulan tanpa sudut. Ini memiliki arti sifat kekeluargaan yang tiada batas.
Selain itu tekstur kue lengket, manis dan kenyal juga menjadi simbol persatuan persaudaraan yang erat, adanya rasa syukur suka cita atas kegembiraan dalam hidup serta kegigihan dalam menjalani hidup.
Baca Juga: IMLEK 2021: Bulan Februari, 3 Shio Ini Bakal Dapat Kejutan Manis