Teks Khutbah Jumat NU Singkat Lengkap dengan Doanya: Pemimpin di Era Politik Sesuai Ajaran Nabi Muhammad SAW

28 Desember 2023, 13:00 WIB
Ilustrasi- Khatib sidang Jumat, contoh teks khutbah Jumat NU singkat lengkap dengan doanya, tentang menjadi pemimpin di era politik sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW. /PEXELS/Alena Darmel

BERITA DIY - Berikut contoh teks khutbah Jumat NU singkat lengkap dengan doanya, tentang menjadi pemimpin di era politik sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW.

Adapun khutbah Jumat menjadi salah satu rukun wajib ketika pelaksanaan sholat Jumat.

Khutbah Jumat biasanya disampaikan oleh khatib pada saat awal naik ke mimbar, atau sebelum sholat Jumat dilaksanakan.

Pada umumnya khutbah Jumat disampaikan secara singkat asalkan tetap mudah untuk dipahami jamaah, lengkap beserta doanya pada bagian penutup.

Pada era politik ini, isi teks kutbah Jumat yang paling cocok yakni tentang bagaimana menjadi pemimpin sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: ISI Teks Khutbah Jumat NU Singkat Terbaru Paling Bagus Menggetarkan Jiwa Tema Menjaga Harmoni saat Pemilu PDF

Berikut inilah contoh teks kutbah Jumat singkat lengkap dengan doanya yang bisa dijadikan referensi khatib dari NU Jatim.

Khutbah I

الْحَمْدُ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورٍ اَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلَا هَادِيَ لَهُ. وَاشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلا اللَّهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ وَبَارِك عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى الهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ إِلَى يَوْمِ الدِّينَ وَامَّا بَعْدُ فَيَاعِبَادَ الله أَوْصِيكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللَّهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ. قَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيمِ. أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّحِيمِ : يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُمْ مُسْلِمُونَ.

Jamaah sholat Jumat yang dirahmati Allah

Takwa menjadi garansi bagi kebaikan seseorang lantaran dirinya selalu dalam pantauan Allah SWT, yakni dengan cara menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya.

Oleh karena itu kita tidak boleh melakukan tindakan yang dapat merugikan diri kita sendiri apalagi merugikan orang lain.

Karenanya, marilah terus berupaya meningkatkan takwa dalam kehidupan sehari-hari agar termasuk dalam kalangan yang beruntung.

Jamaah sholat Jumat yang dirahmati Allah

Imam al- Qarrafi (684 H) dalam salah satu karyanya, Anwar al-Buruq fi Anwa'i al-Furuq menyebutkan bahwa setidaknya ada tiga peranan yang dapat dilakukan secara bersamaan oleh Nabi Muhammad SAW semasa hidupnya.

Yakni yang pertama:

1. Peran sebagai mufti atau pembawa ajaran agama Islam (pemimpin umat) 

2. Peran sebagai imam, begitu pula kepala negara atau pemimpin masyarakat

3. Peran sebagai qadhi atau hakim, bisa juga dikatakan sebagai juru damai setiap sengketa yang terjadi ditengah-tengah masyarakat, termasuk urusan keluarga sebagai suami istri

Tetapi Nabi Muhammad SAW semasa hidupnya sukses menjalankan ketiganya secara bersamaan dan sempurna.

Rasulullah dikenal sebagai nabi terbaik dan pilihan dari semua nabi dan rasul yang ada atau sayyidul anbiya wal mursalin.

Dalam era politik ini, sebagai pemimpin nantinya harus mencontoh bagaimana era kepimpinan Nabi Muhammad SAW.

Nabi Muhammad dikenal sebagai kepala negara yang sukses membina masyarakat Madinah kala itu, dan mampu menyatukan semua masyarakat yang terdiri dari berbagai keyakinan.

Selain itu Nabi juga dikenal sebagai suami terbaik bagi istri-istrinya, yang dikenal dengan jargon bayti jannati atau rumah tanggaku adalah surgaku.

Ketika Sayyidah Aisyah ditanya tentang akhlak Nabi dalam kehidupan kesehariannya, menyebutkan khuluquhul Qur'an, yakni akhlak Nabi adalah Al-Quran.

Artinya apapun etika, adab, sopan santun Nabi, beliau terapkan sesuai dengan ajaran yang ada dalam Al-Quran Al-Karim

Baca Juga: Bacaan Surat Yasin dan Tahlil Lengkap NU Bahasa Arab, Latin, dan Artinya Bahasa Indonesia Mudah Dibaca

Jamaah sholat Jumat yang dirahmati Allah

Tentunya sebagai umat Islam, kita bertanya-tanya tentang apa kunci sukses kepemimpinan Nabi Muhammad SAW.

Mungkin kita bisa meniru dan mengambil pelajaran dari konsep kepemimpinan beliau, untuk zaman sekarang ini.

Nabi Muhammad selalu menyesuaikan teori kepemimpinan yang sesuai dengan tindak tanduknya sehari-hari.

Hal ini dangat berbeda tentunya ketika seorang pemimpin hanya mampu menciptakan teori kepemimpinan, tetapi kurang maksimal dalam penerapannya.

Kemudian konsep kepemimpinan yang dicanangkan adalah konsep kesadaran pribadi sebagai seorang pemimpin.

Karena selama ini banyak pemimpin yang tidak sadar bahwa dirinya adalah leader yang memiliki tanggung jawab besar.

Kita semua adalah pemimpin, sebagaimana sabda Nabi dalam sebuah hadis yang bersumber dari Ibnu Umar dan Sayyidah Aisyah sebagaimana berikut:

كُلُّكُمْ رَاعٍ وَ كُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ فَالْإِمَامُ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِي أَهْلِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ فِي بَيْتِ زَوْجِهَا وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا وَالْخَادِمُ رَاعٍ فِي مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِي مَالِ أَبِيْهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَ كُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

Artinya: Masing-masing kalian adalah pemimpin dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. Seorang imam (kepala negara) adalah pemimpin dan akan ditanyai tentang kepemimpinannya. Seorang laki-laki adalah pemimpin dalam keluarganya dan akan ditanyai tentang kepemimpinannya. Setiap perempuan adalah pemimpin di rumah suaminya dan akan ditanyai tentang kepemimpinannya. Setiap asisten rumah tangga adalah pemimpin pada harta majikannya dan akan ditanyai tentang kepemimpinannya. Setiap laki-laki juga pemimpin pada harta orangtuanya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. Setiap kalian adalah pemimpin dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. (HR al-Bukhari dan Muslim).

Dari hadis tersebut dapat kita pahami bahwa modal utama kesuksesan seseorang dalam memimpin yakni kesadaran diri akan kemimpinan itu sendiri.

Sebagaimana seorang ulama akan ditanya sejauh mana ajaran agama yang telah ia sampaikan dan dia praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Seorang kepala negara atau kepala kantor akan ditanya tentang kebijakan-kebijakan yang telah ia ambil dalam setiap proyek yang dicanangkan.

Begitu pula seorang suami juga akan ditanya tentang bagaimana kondisi anak istrinya kelak ketika dihadapan mahkamah Allah SWT.

Seperti penggalan ayat dari surat Al Nisa ayat 59 berikut ini:

 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kalian. Kemudian jika kalian berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. 

Para ulama mengatakan bahwa seorang pemimpin harus ditaati oleh rakyatnya, selama pemimpin tersebut berjalan sesuai aturan Allah dan ajaran yang telah Nabi Muhammad SAW contohkan.

Kedua, Nabi selalu memutuskan semua perkara yang dihadapi dengan jalan musyawarah dan mufakat.

Pemimpin harus mampu mengenyampingkan urusan pribadi, dan harus mengambil kebijakan dengan mempertimbangkan kemaslahatan umat dan orang banyak.

Ajaran musyawarah ini Nabi ajarkan untuk semua elemen kepemimpinan, baik agama, masyarakat, maupun urusan keluarga.

Setiap orang harus diposisikan dalam kedudukan yang sama, dan memiliki kesempatan yang sama dalam memberi usulan mengenai persoalan apapun.

Nabi juga memanggil bawahannya sebagai sahabat, bukan sebagai bawahan yang bisa diperlakukan sesuka hatinya.

Jamaah sholat Jumat yang dirahmati Allah

Dengan begitu dapat kita simpulkan bahwa menjadi pemimpin yang sukses ala Nabi Muhammad yaitu menyadari bahwa setiap kita adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggung jawaban di akhirat kelak.

بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم

Baca Juga: Materi Khutbah Jumat PDF Tentang Sambut Tahun Baru dengan Introspeksi Diri, Singkat Menyentuh Hati

Khutbah II

 اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا

أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ

عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ

Demikianlah contoh teks khutbah Jumat NU singkat lengkap dengan doanya, tentang menjadi pemimpin di era politik sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW.***

Editor: Muhammad Suria

Tags

Terkini

Terpopuler