Bacaan Niat dan Jenis-jenis Puasa Sunah Bulan Muharam dalam Bahasa Arab, Latin, dan Indonesia

29 Juli 2021, 08:50 WIB
Terdapat empat jenis puasa sunah pada bulan Muharam beserta keutamannya. /UNSPLASH/katekerdi

BERITA DIY - Simak bacaan niat dan jenis-jenis puasa sunah bulan Muharam dalam Bahasa Arab, Latin, dan Indonesia. Seperti yang diketahui, umat Islam tak hanya menjalankan puasa Ramadhan, namun juga terdapat puasa sunah di bulan-bulan lain di kalender Hijriyah.

Adapun bulan Muharam adalah salah satu bulan mulia dalam Islam. Pasalnya, pada bulan ini banyak keutamaan dan pahala yang melimpah bagi umat Muslim yang menjalankan ibadah, tak terkecuali puasa yang bersifat sunah pada bulan Muharam.

Bahkan, Rasulullah SAW menyampaikan hadits yang meriwayatkan bahwa bulan Muharam merupakan bulan mulia setelah bulan Ramadhan. Abu Hurairah mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:

Baca Juga: Puasa Asyura: Bacaan Niat, Jadwal Pelaksanaan di 2021, dan Keutamaannya

"Sebaik-baiknya puasa setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Muharam, dan sebaik-baiknya ibadah setelah ibadah wajib adalah salat malam" (H.R. Muslim).

Tidak hanya itu, diriwayatkan pula Rasulullah SAW kerap melaksanakan puasa Asyura yang terjadi pada tanggal 10 Muharam.

عَنْ بَعْضِ أَزْوَاجِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ.

Artinya: “Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah, pada hari 'Asyura' (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya.

Baca Juga: Keutamaan Puasa 10 Muharram dan Dalil dalam Hadits Shahih

Bacaan niat, keutamaan, dan jenis-jenis puasa sunah bulan Muharam dalam Bahasa Arab, Latin, dan Indonesia.

1. Puasa Asyura

Puasa Asyura jatuh pada tanggal 10 Muharam. Tak hanya puasa lainnta, puasa Asyura juga memiliki keutamaan. Riwayat lain menyebutkan Rasulullah SAW rutin menjalankan ibadah puasa Ramadhan dan puasa Asyura. Sebagaimana Ibnu Abbas mengatakan:

"Aku tidak pernah mengetahui Rasulullah SAW berpuasa pada hari yang beliau pilih keutamaannya dibandingkan hari-hari lain, kecuali hari ini: bulan Ramadan dan hari Asyura" (H.R. Nasa'i).

Baca Juga: Doa Buka Puasa Tarwiyah dan Arafah Lengkap Dalam Bahasa Arab, Indonesia dan Latin

Adapun keutamaan lain yang didapat bagi umat Muslim yang menjalankan puasa Asyura, di mana dosa-dosa selama setahun akan terhapus. Hal ini disampaikan oleh Rasulullah SAW yang mengatakan:

"Puasa asyura dapat menghapuskan dosa-dosa setahun yang telah lewat," (HR. Muslim).

Sementara itu bacaan niat puasa Asyura dalam Bahasa Arab, Latin, dan terjemahan Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati asyura lillahi ta‘ala.

Artinya: Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT.

Baca Juga: Puasa Tarwiyah: Jadwal, Niat, Tata Cara, dan Keutamaannya Jelang Idul Adha 2021

2. Puasa Tasua

Puasa Tasua jatuh satu hari sebelum hari Asyura, yaitu pada tanggal 9 Muharam. Kendati demikian, Rasulullah SAW belum sempat melaksanakan puasa Tasua karena ia telah wafat pada tahun berikutnya.

Percakapan antara sahabat dan Rasulullah SAW didengar oleh Abu Ghathafan bin Tharif al-Murriy. Lalu Abu Ghathafan mengisahkan ini kepada Ismail bin Umayyah. Rasulullah SAW mengatakan kepada para sahabat:

"Jika datang tahun depan insya Allah kita akan berpuasa pada hari kesembilan Muharam"

Baca Juga: Puasa Tarwiyah Jelang Idul Adha: Niat, Panduan Tata Cara, dan Keutamaan

Namun sayangnya, pada tahun berikutnya sebelum bulan Muharam, Nabi Muhammad SAW wafat. Sehingga, dia tak sempat melakukan keinginannya.

Di bawah ini adalah bacaan niat puasa Tasua dalam Bahasa Arab, Latin, dan terjemahan Bahasa Indonesia 

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnatit Tasu‘a lillahi ta‘ala.

Artinya: Aku berniat puasa sunah Tasu‘a esok hari karena Allah SWT.

Baca Juga: Keutamaan dan Niat Puasa Tanggal 1 hingga 7 Dzulhijjah dalam Bahasa Arab, Latin, dan Indonesia

3.Puasa Ayyamul Bidh

Kata Ayyamul Bidh memiliki arti Hari Putih. Adapun barang siapa yang melakukan puasa Ayyamul Bidh sama saja melakukan puasa sepanjang tahun. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Rasulullah SAW:

"Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun." (HR. Bukhari no. 1979).

Berikut ini bacaan niat puasa Ayyamul Bidh dalam Bahasa Arab, Latin, dan terjemahan Bahasa Indonesia.

نَوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu Sauma Ayyaamal Bidh Sunnatan Lillaahi Ta'ala.

Artinya: Saya niat puasa Ayyamul Bidh, sunnah karena Allah ta'ala.

Baca Juga: Qadha Ramadhan Bareng dengan Puasa Senin Kamis Diperbolehkan, Ini Bacaan Niat Puasa Pengganti Lengkap

4. Puasa Senin dan Kamis

Puasa Senin dan Kamis memang sudah tak terdengar asing lagi. Sebenarnya, puasa Senin Kamis tak hanya dilaksanakan bulan Muharam, tapi juga bisa dilakukan di sepanjang tahun. Dikatakan Rasulullah SAW bahwa amalan dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT setiap hari Senin dan Kamis.

Abu Hurairah mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:

"Berbagai amalan dihadapkan (kepada Allah SWT) pada Senin dan Kamis, aku suka jika ketika amalanku dihadapkan, aku tengah berpuasa," (H.R. at Tirmidzi).

Baca Juga: Kapan Hari Terakhir Puasa Syawal 2021? Jangan Sampai Kelewatan, Catat Tanggalnya!

Terdapat bacaan niat puasa Senin dalam Bahasa Arab, Latin, dan terjemahan Bahasa Indonesia.

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi taa'ala

Artinya: Saya niat puasa sunnah hari Senin, sunnah karena Allah Taala.

Sementara itu, bacaan niat puasa Kamis dalam Bahasa Arab, Latin, dan terjemahan Bahasa Indonesia.

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma yaumal khomiisi sunnatan lillahi ta'ala

Artinya: Saya niat puasa sunnah hari Kamis, sunnah karena Allah Taala.

Demikianlah bacaan niat, keutamaan, dan jenis-jenis puasa sunah bulan Muharam dalam Bahasa Arab, Latin, dan terjemahan Bahasa Indonesia.***

Editor: Muhammad Suria

Tags

Terkini

Terpopuler