Sebut Demokrasi Baik dan Pemerintah Tidak Otoriter, Ferdinand Hutahaean: Memaki Presiden Aja Disini Bebas

9 Mei 2021, 17:24 WIB
Sebut Demokrasi Baik dan Pemerintah Tidak Otoriter, Ferdinand Hutahaean: Memaki Presiden Aja Disini Bebas. /Instagram @ferdinand_hutahaean

BERITA DIY - Mantan politisi Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengunggah cuitan mengenai kebebasan berpendapat di Indonesia.

Ferdinand mengunggah tangkap layar instagram akun @seasia.co. Unggahn itu menunjukkan indeks kebebasan pers dunia untuk negara-negara ASEAN.

Dalam unggahn itu, Indonesia menempati  peringkat satu ASEAN dan 113 dunia dalam indeks kebebasan pers.

Baca Juga: Sebut Tak Perlu Membully Jokowi Soal Pidato Bipang, Ferdinand: Bijaklah, Bahwa Itu Membantu Promosi UMKM

Peringkat selanjutnya negara ASEAN berturut-turut ditempati Malaysia, Thailand, Filipina, Myanmar, Kamboja, Brunei Darussalam, Singapura, Laos, dan Vietnam.

Ferdinand pun memberikan tanggapannya atas hasil indeks kebebasan pers tersebut melalui akun twitter pribadinya.

Ferdinand menyebut dengan bertenggernya Indonesia di peringkat pertama, artinya demokrasi di Indonesia berjalan baik dan menunjukkan bahwa Pemerintah tidak otoriter.

Baca Juga: Sebut Kalau Berintegritas Tak Mungkin Gagal Tes Kebangsaan, Ferdinand Hutahaean: Jangan Memuji Diri

"Indonesia peringkat pertama soal kebebasan Pers di ASEAN. Artinya Demokrasi berjalan dengan baik dan pemerintah tidak otoriter," tulisnya di @Ferdinanhaean3 pada Minggu 9 Mei 2021.

Dirinya juga menjabarkan beberpa kejadian yang mendukung hasil indeks tersebut.

"Jangankan pers, memaki presiden aja disini bebas, menista agama minoritas bebas," sambungnya.

Baca Juga: Minta Mantan Jubir KPK Jangan Banyak Omong, Ferdinand Hutahaean: Sadar Diri dan Rendah Hati Jauh Lebih Baik

Dirinya juga menyebut jika ada yang bilang takut mengktirik dengan, maka itu pasti berbohong.

"Jadi kalau ada yg bilang takut mengkritik, sy pastikan itu bohong," pungkasnya.

Cuitan Ferdinand lantas mendapat beragam komentar dari para pengikutnya di twitter.

"Yg teriak2 dizolimi itu cuma para fake," tulis akun @kafara66.

"Kan berbohong juga bebas bang," tulis akun @Bethara_Kala.***

Editor: Muhammad Suria

Tags

Terkini

Terpopuler