BERITA DIY - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyampaikan total 12.456.164 orang telah menjalani vaksinasi covid-19 hingga saat ini. Kesemua orang itu terdiri dari petugas kesehatan, petugas layanan publik, hingga penduduk lanjut usia.
Dengan begitu, data tersebut memperlihatkan telah ada tambahan 13.901 orang yang mendapatkan dosis pertama vaksin COVID-19 dibanding satu hari terakhir, Sabtu 1 Mei 2021.
Untuk penerima dosis kedua, satgas covid-19 menyampaikan sampai hari ini telah ada 7.678.485 orang penerima vaksin dosis kedua. Artinya, jumlah tersebut telah bertambah 10.902 orang.
Baca Juga: SEDANG TAYANG 3 Link Live Streaming MotoGP Spanyol 2021, Valentino Rossi di Urutan 17
Merujuk pada angka tersebut, sejauh ini, target jumlah penerima vaksinasi covid-19 telah mencapai 30,87 persen dari total target 40,3 juta penerima dosis tahap satu dan hanya 19,03 persen untuk penerima dosis tahap kedua.
Pemerintah masih kesulitan untuk menjangkau warga yang berada di daerah tertinggal dan jauh dari jangkauan pusat.
Karena itu, satgas covid-19 dikabarkan akan meminta bantuan palang merah internasional (ICRC) untuk melakukan vaksinasi ke seluruh penjuru Tanah Air.
"Kami melihat ada potensi program yang dapat dikerjasamakan dengan ICRC untuk melaksanakan program vaksinasi di wilayah 3T Indonesia," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dikutip dari ANTARA, Minggu 2 Mei 2021.
Airlangga sendiri telah bertemu dengan delegasi ICRC beberapa waktu lalu untuk membahas program tersebut.
Digandengnya komite palang merah yang bermarkas di Jenewa, Swiss itu merupakan bagian dari program vaksinasi gotong royong yang digalakkan pemerintah sejak awal program vaksinasi diterapkan.
"Percepatan program vaksinasi terus didorong oleh Pemerintah, salah satunya adalah dengan menggandeng pihak swasta melalui program vaksinasi gotong royong," kata Airlangga.
Nantinya, ICRC bersama pemerintah akan melakukan vaksinasi ke daerah 3T (Terdepan, Tertinggal, dan Terluar) di seluruh penjuru Tanah Air.
Adapun pusat komando akan didirikan di Jakarta untuk mempermudah jalannya komunikasi antar dua lembaga.***