BERITA DIY – Mabes Polri menjadi target penyerangan seorang perempuan yang terpengaruh ideologi ISIS Rabu, 31 Maret 2021 kemarin. Pelaku diketahui melakukan aksi penyerangan terhadap sejumlah petugas di pos penjagaan.
Dari keterangan kepolisian dalam jumpa pers, pelaku yang merupakan lone wolf sempat menyerang sejumlah anggota polisi yang berjaga dengan senjata yang dibawanya.
Kurang lebih ada enam tembakan yang dilakukan pelaku terorisme berinisial ZA itu. ZA pun berhasil dilumpuhkan dan meninggal di tempat.
Baca Juga: Apa Itu Trihari Suci? Mengenal Makna Kamis Putih, Jumat Agung hingga Paskah bagi Umat Kristiani
Baca Juga: Pertama dalam Sejarah, BTS Jadi Artis Korea Pertama yang Masuk Nominasi BRIT Awards 2021
Baca Juga: Link Live Streaming Piala Menpora PSS Sleman vs Persik Kediri di Indosiar dan Vidio
Masuknya pelaku ke Mabes Polri dengan membawa senjata menjadi pertanyaan banyak pihak. Sejumlah pihak pun mempertanyakan bagaimana cara pelaku masuk ke area Mabes Polri dengan membawa senjata.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono menjelaskan kronologi masuknya ZA pelaku terorisme ke Mabes Polri.
Rusdi menerangkan bahwa ZA masuk melalui pintu belakang yang merupakan akses bagi masyarakat untuk mengurus layanan publik di kepolisian.
Baca Juga: Prabowo Mendadak Disebut-Sebut oleh Jenderal Amerika Serikat, Lloyd Austin: Percakapan yang Bagus
Baca Juga: Cara Download dan Daftar Aplikasi FF Advance Server untuk Coba Fitur Terbaru Garena yang Belum Rilis
"ZA masuk di pintu belakang, seperti biasa seakan-akan seperti masyarakat yang memiliki kebutuhan akan pelayanan Polri, masuk dan tiba-tiba melakukan aksinya di pos pengamanan bagian depan Mabes Polri," kata Rusdi di Mabes Polri, Jakarta, Kamis, 1 April 2021 dikutip dari Antara.
Rusdi membeberkan bahwa pelaku teror berinisial ZA datang dari pintu belakang seakan-akan ingin mengurus layanan dari kepolisian. Sebelum masuk ZA juga sudah menjalani pemeriksaan sesuai standar prosedur.
Baca Juga: Manfaat Buah Nanas Bisa Bantu Lancarkan Pencernaan hingga Meredakan Peradangan Sendi
Setelah masuk dari pintu belakang yang ada di Jalan Raden Fatah, ZA kemudian mendatangi pos utama dan mengeluarkan senjata. Seketika ZA melakukan aksi penyerangan terhadap sejumlah anggota yang berjaga.
Rusdi mengatakan sesuai tugas pokoknya Polri merupakan tempat pelayanan masyarakat. Sehingga siapapun bisa masuk ke Mabes Polri tanpa terkecuali.
"Jadi ini satu hal yang tidak bisa dihindari ketika Markas Kepolisian didatangi oleh masyarakat yang memiliki kebutuhan dari pada pelayanan Polri," kata Rusdi.***