BERITA DIY - Berikut penjelasan siapa nama asli Thomas Matulessy atau Kapitan Pattimura klaim ustaz Adi Hidayat yang viral di Twitter.
Ustaz Adi Hidayat dalam video yang beredar, mengklaim jika nama asli Thomas Matulessy adalah Ahmad Lussy.
"Ternyata nama aslinya Pattimura itu bukan Thomas Matulessy, tapi Ahmad Lussy," ucap ustaz Adi Hidayat (UAH) dalam potongan video ceramah yang dikutip Selasa 5 Juli 2022.
Lantas, apakah benar klaim UAH mengenai nama asli Thomas Matulessy tersebut?
UAH menyebut Thomas Matulessy sebagai Ahmad Lussy merujuk pada buku 'Api Sejarah' (2009) karya Ahmad Mansur Suryanegara yang kontroversial.
Disebut kontroversial karena buku Api Sejarah dari Mansur Suryanegara tersebut banyak menerima kritik dari para akademisi dengan alasan melakukan penulisan sejarah menggunakan sumber sekunder yang tidak kredibel.
"Marcellina Matulessy dan Albert Matulessy keturunan Pattimura sudah bantah narasi yg diucapkan ustad bersumber buku Api Sejarah. Nama Pattimura bukan Ahmad Lussy, dia juga penganut Katolik. Di catatan Belanda sejak tahun 1818 sampe 1955 tertulis Thomas Matulessy bukan Ahmad Lussy," tulis Saddam Husein seorang pegiat sejarah di akun Twitter pribadinya @mazzini_gsp.
Perlu diketahui, Thomas Matulessy atau Kapitan Pattimura adalah pahlawan nasional yang preferensi wajahnya dicetak dalam mata uang seribu rupiah.
Biografi Thomas Matulessy
Berdasarkan historiografi J.B.J. Van Doren yang dipercaya sebagai sumber utama kredibel oleh sejarawan, Thomas Matulessy adalah lelaki yang lahir pada 8 Juni 1783 di pulau Saparua, Maluku.
Thomas Matulessy lahir dari pasangan Frans Matulessia dan Fransina Tilahoi. Sejak lahir, ia beragama Katholik yang telah dibaptis.
Lantas, Matulessy mulai mengikuti pelatihan militer saat Inggris menguasai Maluku dari tangan Belanda.
Namun, karena adanya perjanjian Kerajaan Belanda dengan Kerajaan Inggris pada 13 Agustus 1814, Maluku kembali lagi ke tangan Belanda.
Hal ini membuat Thomas Matulessy menolak penguasaan Belanda kembali di tanah Maluku yang sangat merugikan dengan tak mengupah guru Kristiani yang berdarah Maluku serta mengubah sistem mata uang.
Thomas Matulessy dan sejumlah koleganya kemudian merancang aksi melawan Belanda yang pada akhirnya disebut sebagai Pemberontakan Ambon 1817.
Gelar Kapitan Pattimura diberikan saat Matulessy memimpin pemberontan tersebut bersama Said Perintah, Anthony Reebhok, Paulus Tiahahu, dan putrinya Christina Martha Tiahahu.
Benteng Duurstede milik Belanda sempat berhasil dikuasai oleh para pejuang pembebasan Maluku dari penjajahan. Namun, usaha tersebut tak bertahan lama.
Pasalnya, Belanda mampu membaca strategi dari Kapitan Pattimura usai Pati Akoon, seorang Raja Booi mengkhianati perjuangan rakyat Maluku.
Alhasil, Pattimura dan sejumlah koleganya ditangkap dan dieksekusi hukuman gantung oleh pihak penjajah pada 16 Desember 1817 di depan Benteng Nieuw Victoria.
Dari biografi Thomas Matulessy atau Kapitan Pattimura yang otentik, tidak disebut jika pahlawan nasional tersebut punya nama asli Ahmad Lussy klaim ustaz Adi Hidayat yang viral di Twitter.***