Jangan Lakukan 10 Kesalahan Ini Saat Isi Ulang Baterai Agar HP terus Awet

- 18 Agustus 2020, 10:27 WIB
Cara Charge Smartphone Yang Benar/twitter/@OPPOIndonesia
Cara Charge Smartphone Yang Benar/twitter/@OPPOIndonesia /

BERITA DIY - Awet tidaknya ponsel yang kita gunakan salah satunya tergantung pada perawatan baterai. Nyatanya, masih banyak pengguna menganggap remeh hal-hal yang seharusnya diperhatikan ketika mengisi ulang daya. Padahal itu kesalahan yang mempersingkat umur baterai, lho!

Apa saja sih kesalahan yang sering dianggap remeh itu, simak 10 kesalahan saat mengisi daya ponsel dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Bright Side.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di Pikiran Rakyat Bandung Raya dengan judul 10 Kesalahan saat Mengisi Daya HP, Baterai Jangan Sampai 100 Persen?

1. Jangan tunggu baterai mati baru diisi

Segera ubah kebiasaan jika mengisi ulang daya ketika ponsel sudah mati. Membiarkan ponsel kehabisan daya hingga 0 persen sangat memperpendek umur baterai. Hal ini juga nantinya berpengaruh pada kinerja baterai. Baiknya ketika ponsel sudah memberi peringatan untuk isi ulang daya, segera dilakukan.

2. Jangan terburu mengisi ulang di atas 20 persen

Nah, kalau daya baterai belum memperingati baterai melemah juga jangan buru-buru untuk diisi penuh. Baterai tahu kemampuannya kapan untuk diisi ulang dan kapan masih bisa digunakan. Mengisi ulang daya di atas 20 persen juga malah mempersingkat masa pakai baterai.

Baca Juga: Benarkan Ada Baju Adat China di Uang Baru Pecahan Rp 75 Ribu? Ini Penjelasan Lengkapnya

3. Jangan mengisi baterai hingga 100 persen

Banyak yang masih melakukan hal ini, padahal mengisi baterai sampai 100 persen merupakan kesalahan. Setiap baterai memiliki jumlah siklus pengisian daya yang tepat, kalau setiap saat selalu diisi sampai 100 persen, siklus ini akan berakhir lebih cepat.

Perawatan yang dianjurkan, isi ulang daya hingga 100 persen sebulan sekali, dan sisa siklus pengisian baterai bisa diisi antara 20 dan 80 persen setiap saat.

4. Jangan tinggalkan ponsel semalaman saat mengisi daya

Menunggu baterai penuh sambil ditinggal tidur memang efisien, namun dampaknya bisa merusak siklus pengisian baterai dan juga mubadzir listrik. Selain itu, mengisi baterai semalaman bisa membuat ponsel menjadi panas. Namun untuk ponsel canggih keluaran terbaru mungkin sudah dilengkapi dengan charging protection, chip pintar yang memutus sambungan listrik ketika daya sudah penuh.

Baca Juga: Maaf, Penukaran Uang Edisi Khusus Rp 75.000 Sudah Penuh Hingga 2 September

5.Jangan gunakan ponsel saat mengisi daya

Fungsi utama isi ulang daya adalah mengistirahatkan baterai dari kinerjanya menjalankan ponsel. Kalau mengisi baterai namun tetap memainkan ponsel sama saja merusak kerja baterai, akibatnya umur baterai lebih singkat. Kebiasaan ini yang juga membuat ponsel jadi cepat panas.

Jika ada panggilan masuk, baiknya lepas dulu dari stop kontak. Atau yang lebih baik lagi matikan ponsel ketika diisi daya.

6. Jangan isi daya daya saat menggunakan casing ponsel

Saat ponsel di-charge masih tetap menggunakan wadah pelindung (casing) akan membuat baterai cepat panas. Padahal panas menjadi faktor perusak komponen pada baterai. Wadah pelindung yang masih terpasang akan menjebak panas selama proses pengisisan ulang daya.

Baiknya lepas wadah pelindung ponsel agar baterainya bisa bebas ‘bernapas’.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Ini, Selasa 18 Agustus 2020: TRANS 7, TRANS TV, NET TV, MNC TV, GTV, SCTV, RCTI

7. Jangan isi daya baterai dari leptop

Kalau bukan karena keadaan mendesak jangan keseringan mengisi baterai dari leptop. Karena leptop bukan sumber listrik pertama. Mengisi lewat leptop membutuhkan waktu lebih lama dan tidak mengaktifkan opsi pengisian cepat baterai.

8. Jangan tinggalkan charger di stop kontak

Meninggalkan charger menancap di stop kontak ketika tidak digunakan akan menarik daya listrik. Selain berakibat naiknya tagihan listrik, trafo melepaskan panas yang dapat menumpuk perlahan dan menyebabkan sesuatu di sekitarnya terbakar.

Parahnya bisa menyebabkan hubungan pendek pada trafo jika udara di dalam ruangan cukup lemabab, dan memicu kebakaran.

Baca Juga: Ada Syaratnya! Ini Cara Mendapatkan Uang Baru Pecahan Rp 75 Ribu

9. Jangan gunakan charger yang tidak kompatibel

Setiap ponsel memiliki charger yang kompatibel, didesain khusus mengikuti komponen baterai. Arus yang digunakan untuk masing-masing mAh baterai berbeda.

Menggunakan charger yang tidak kompatibel bisa merusak komponen baterai, menjadikan cepat panas, dan usia baterai pendek.

Baca Juga: Petenis Jepang Kei Nishikori Positif Covid-19

10. Jangan gunakan aplikasi baterai yang belum dikenal

Aplikasi gratis memang bisa memantau log aktivitas baterai, namun tetap waspada dalam penggunaannya. Aplikasi yang dikembangkan oleh sumber ketiga yang tidak memiliki lisensi remsi bisa membuat baterai malah tertekan dan mempengaruhi kinerja ponsel.*** (Julkifli Sinuhaji/Pikiran Rakyat)

Editor: Ina Nurhayati

Sumber: Pikiran Rakyat Bandung Raya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah