Network
Pada masa itu, Eijkman tergolong dalam masyarakat Indo, yakni ras Belanda keturunan Indonesia yang lahir di kota Nijkem pada tahun 11 Agustus 1958.
Ia merupakan lulusan Universitas Amsterdam dengan subjek Sekolah Kedokteran Militer pada 1879. Ia melanjutkan studinya di kampus yang sama.
Penelitiannya tentang beri-beri membawa ia mengabdikan dirinya di Hindia Belanda yang sekarang menjadi Indonesia.
Baca Juga: Jadwal Pembukaan SNMPTN 2022: Begini Alur dan Tahapan Pendaftaran di portal.ltmpt.ac.id.
Ia mengajukan didirikannya sebuah lembaga penelitian patologis di Batavia kepada pemerintahan Belanda. Permintaan tersebut kemudian dikabulkan.
Sejak saat itu, masyarakat Indonesia banyak mengenal soal pengetahuan biologi dan medis. Maka itu, pemerintah Indonesia semasa Presiden Soeharto, mengabadikan nama Eijkman menjadi sebuah nama laboratorium pada 1983 silam.
Sebenarnya, LBM Eijkman tidak benar-benar bubar. Lembaga penelitian yang berada di komplek Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat itu hanya berubah nama.
LBM Eijkman kini berganti nama menjadi Pusat Riset Biologi Molekuler (PRBM) Eijkman dan kini berada di bawah naungan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) per September 2021 silam.***
