Macam-Macam Majas, Contoh, dan Cara Penggunaannya dalam Kehidupan Sehari-hari

- 30 November 2020, 19:09 WIB
Ilustrasi Karya Sastra berisi Majas
Ilustrasi Karya Sastra berisi Majas /pixabay/ DariuszSankowski

BERITA DIY - Suatu karya sastra menggunakan beberapa unsur untuk membuatnya menjadi suatu karya sastra yang baik dan disukai pembaca. Salah satu unsur dalam karya sastra adalah gaya bahasa atau majas. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), majas adalah kiasan atau cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakannya dengan sesuatu yang lain.

Penggunaan majas ini membuat pembaca merasakan emosi dari suatu karya sastra melalui gaya bahasanya. Bahasa maja menunjukkan makna yang tidak sebenarnya dengan realita karena menggunakan bahasa yang imajinatif.

Majas atau gaya bahasa dibagi menjadi empat jenis yaitu majas perbandingan, pertentangan, sindiran dan penegasan. Berikut penjelasan lengkap macam-macam majas berserta contohnya.

Baca Juga: Prediksi Waktu untuk Kapan Bisa Lihat Gerhana Bulan Penumbra Sore Ini

Majas Perbandingan

  • Majas Asosiasi atau Perumpaan

Majas asosiasi atau perumpaan berisikan perbandingan terhadap dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Biasanya ditandai dengan penggunaan kata bagai atau bagkan. Contoh: Wajahnya bagaikan rembulan.

  • Majas Metafora

Majas metafora mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis. Selain itu, majas ini menyatakan sesuatu sebagai hal yang sebanding dnengan hal lain yang sesuangguhnya tidak sama, bentuk pembandingnya implisit. Contoh: Raja siang keluar dari ufuk timur.

  • Majas Personifikasi

Majas personifikasi membandingkan benda-benda tak bernyawa seakan-akan memiliki sifat seperti manusia. Secara sederhana, majas personifikasi mempersamakan suatu benda dengan manusia. Contoh: Badai mengamuk dan memporakporandakan rumah.

Baca Juga: Daftar Pelatihan Kartu Prakerja di www.prakerja.go.id Bisa Dapat Mobil hingga 30 HP, Ini Cara Ikutan

  • Majas Alegori

Majas alegori menyatakan sebuah perihal dengan menggunakan kiasan atau penggambaran. Majas alegori biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan simbol bermuatan moral. Contoh: Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing yang kadang sulit ditebak kedalamannya yang rela menerima segala sampah dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.

  • Majas Simbolik

Majas simbolik melukiskan sesuati dengan mempergunakan benda, bintang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang tertentu yang dapat menggantikan kata yang ingin diutarakan. Contoh: Ia terkenal sebagai buaya darat.

  • Majas Metonima atau Metonimi

Majas metonima atau metonimi merupakan majas yang memakai ciri atau lebel dari sebuah benda untuk menggantikan benda tersebut. Contoh: Ayah membaca koran sambil menikmati kapal api.

Baca Juga: NIK KTP Tidak Terdaftar di eform.bri.co.id/bpum? Ini Penyebab dan Cara Dapat BLT Banpres UMKM BPUM

  • Majas Sinedok

Majas sinekdok menjelaskan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya. Maas sinekdok dibagi menjadi majas sinekdok pars pro toto dan totem pro parte. Majas sinekdok pars pro toto menyatakan sebagian untuk keseluruhan, contohnya: per kepala, batang hidung. Sedangkan majas sinekdok totem pro parte mentakan keseluruhan untuk sebagian, contoh: Indonesia akan memilih idolanya.

  • Majas Simile

Majas Simile merupakan majas yang membandingkan satu hal dnegan hal lain dnegan kata-kata pembanding berupa seperti, bagai, laksana, semisal, seumpama, sepantun, sebagai, serupa, bak dan sebagainya. Bentuk pembandinganya eksplisit. Contoh: Kau umpama air, aku bagaikan minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta, berkorban apa saja.

Baca Juga: Cara Dapat Bantuan Rp 1 Juta dari Kemdikbud, Cek BLT APB di kemdikbud.go.id pakai NIK KTP

Majas Pertentangan

  • Majas Antitesis

Majas Antitesis menggunakan pasangan kata yang berlawanan artinya. Contoh: Tua muda, besar kecil ikutikuut meramaikan festival itu.

  • Majas Paradoks

Majas paradoks mengungkapkan sesuatu secara berlawanan dan mengandung pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada. Contoh: Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini.

  • Majas Hiperbola

Majas hiperbola berupa pernyataan berlebihan dari kenyataan dengan maksud memberikan kesan mendalam. Contoh: Suaranya menggelegar membelah angkasa.

  • Majas Litotes

Majas Litotes menyatakan sesuatu dengan cara yang berlawanan dari kenyataan dengan mengecilkan atau mengurainya. Tujuannya untuk merendahkan diri. Contoh: Makanlah seadanya dengan nasi dan air putih saja.

  • Majas Ironi

Majas Ironi menyatakan hal yang bertentangan dengan maksud menyindir. Contoh: Bagus sekali tulisanmu sampai tidak dapat dibaca.

Baca Juga: Login www.prakerja.go.id Daftar Lomba Vlog Kartu Prakerja Dapat Bantuan Rp 40 Juta Gratis

Majas Sindiran

  • Majas Sarkasme

Majas sarkasme merupakan majas sindiran yang paling kasar dan biasa diucapkan oleh orang yang sedang marah. Contoh: Mau muntah aku melihat wajahmu!

  • Majas Sinisme

Majas sinisme menyatakan sindiran secara langsung. Contoh: Perkataannmu tadi sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan oleh orang terpelajar sepertimu.

Baca Juga: Bulan Ini Cair, Cek Penerima BST di dtks.kemensos.go.id Beserta Cara Daftar BLT Agar Dapat di 2021

Majas Penegasan

  • Majas Pleonasme

Majas Pleonasme menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan maksud menegaskan arti kata tersebut. Contoh: Mereka mendongkak ke atas menyaksikan gerhana matahari.

  • Majas Repetisi

Majas Repetisi menggunakan perulangan kata-kata sebagai penegasan. Contoh: Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap.

  • Majas Paralelisme

Majas parelelisme merupakan majas yang biasanya ada dalam sebuah puisi berupa perulangan. Majas ini mengulang isi kalimat secara sejajar. Contoh: Cinta adalah pengertian, cinta  adalah kesetian, cinta adalah segalanya.

  • Majas Tautologi

Majas Tautologi mengulangi beberapa kali sebuah kata dalam sebuah kalimat dengan maksud menegaskan. Kadang pengulangan ini menggunakan kata sinonom. Contoh: Bukan, bukan, bukan itu maksudku.

Baca Juga: Teladan! Watak Asli Ketua PBNU dan PP Muhammadiyah Soal Covid-19 Dibocorkan Mahfud MD

  • Majas Klimaks

Majas klimaks menyatakan beberapa hal berturut-turut yang semakin lama semakin meningkat. Contoh: Semua orang mulai anak-anak, remaja hingga orang tua ikut mengantri.

  • Majas Antiklimaks

Majas Antiklimaks yang menyatakan beberapa hal secara berturut-turut yang semakin lama semakin menurun. Contoh: Kepala sekolah, guru, dan siswa hadir dalam acara syukuran sekolah.

  • Majas Retorik

Majas retorik merupakan majas yang berbentuk kalimat tanya namun tidak memerlukan jawaban karenna jawabannya sudah tersirat dalam jalinan konteks yang tersedia atau jawabannya diserahkan sepenuhnya pada pembaca.Tujuannya memberikan penegasan, sindiran atau menggunggah. Contoh: Kata siapa cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah formal?***

Editor: Iman Fakhrudin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x