Daftar 10 Nama Tarian Tradisional Indonesia dan Asal Daerahnya, Mulai Tari Jawa hingga Saman

3 Desember 2021, 17:13 WIB
Ilustrasi tarian tradisional Indonesia. /buku.kemendikbud.go.id

BERITA DIY - Simak daftar 10 nama tarian tradisional Indonesia dan asal daerahnya, mulai dari asal Jawa, tari Saman asal Aceh, hingga Papua.

Indonesia dikaruniai beragam sejarah dan budaya, tak terkecuali tarian tradisional. Bahkan banyak daerah bisa memiliki lebih dari satu tarian khas yang merepresentasikan makna tertentu.

Dari Sabang sampai Merauke memiliki keunikan tarian masing-masing. Tak hanya di Pulau Jawa, salah satu tarian yang terkenal adalah Saman berasal dari Suku Gayo di Aceh.

Baca Juga: Profil Raja Mangkunegaran Solo KGPAA Mangkunegara IX yang Meninggal Dunia: Hobi hingga Karya Seni Tari Ciptaan

Adapun setiap tarian memiliki tujuan dan arti macam-macam. Ada yang memang dikhususkan untuk ritual tertentu, acara penyambutan tamu, hanya untuk hiburan semata, dan sebagainya.

Pengetahuan tentang budaya Indonesia sudah sepantasnya diketahui dan dipahami oleh rakyatnya untuk menimbulkan kecintaan terhadap Tanah Air.

Berikut ini daftar 10 tarian tradisional Indonesia beserta asal daerahnya dari Sabang sampai Merauke.

Baca Juga: Macam-Macam Properti pada Kostum Tarian Jaipong, LENGKAP dengan Penjelasannya

1. Saman dari Aceh

Saman merupakan tari tradisional khas suku Gayo Aceh. Bentuk warisan leluhur ini biasanya ditampilkan saat merayakan peristiwa penting. Uniknya syair tarian juga menggunakan Bahasa Gayo.

Beberapa sejarah menyatakan bahwa tari Saman diciptakan dan dikembangkan oleh Syekh Saman. UNESCO menetapkan tari Saman sebagai Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia pada 24 November 2011.

2. Tari Angguk dari Yogyakarta

Tari Angguk memang tak setenar tarian lainnya yang berasal dari Pulau Jawa. Namun memiliki sejarah yang berarti bagi warga Kulonprogo.

Baca Juga: Sejarah dan Perkembangan Tarian Barongsai, Kebudayaan Tionghoa yang Khas di Perayaan Imlek

Dikisahkan tarian diciptakan usai para seniman (warok) dari Ponorogo mendaptakan tanah dari Keraton Mataram yang kini dikenal sebagai Kulonprogo di Yogyakarta. Para warok ini dihadiahi karena membantu kerajaan melawan pemberontakan Trunojoyo.

3. Tari Janger dari Bali

Selanjutnya beralih ke Pulau Dewata Bali yang memiliki tari Janger. Seni ini sangat populer di Bali karena mengisahkan tentang pergaulan muda-mudi Bali.

Diciptakan tahun 1930-an, Janger dibawakan oleh 10 penari, yaitu kelompok putri (janger) dan putra (kecak). Adapun tarian ini kerap tampil untuk memeriahkan upcara ataupun untuk hiburan.

Baca Juga: Nama-nama Alat Musik Tradisional Indonesia Lengkap dengan Asal Daerah dan Cara Memainkannya

4. Tari Pakarena dari Sulawesi Selatan

Pakarena adalah tarian tradisional asli suku Makassar di Sulawesi Selatan yang diiringi oleh dua gandrang dan sepasang instrumen musik semacam suling.

Selain Pakarena versi Kabupaten Gowa, adapula versi lainnya dari Kabupaten Kepulauan Selayar yang disebut tari Pakarena Gantarang.

5. Tari Balean Dadas dari Kalimantan Tengah

Sejarah adanya Tari Balean Dadas ini adalah untuk memohon kesembuhan kepada Ranyung Hantala Langit atau Tuhan untuk orang yang sedang sakit.

Baca Juga: 20 Daftar Nama Alat Musik Tradisional di Indonesia, Lengkap dengan: Cara Memainkan dan Menghasilkan Bunyi

Dikutip dari kalteng.go.id, tarian menghadirkan dukun perempuan atau dalam bahasa lokal disebut Balean Dadas. Namun saat ini tari Balean Dadas lebih sering digunakan untuk penyambutan.

6. Tari Piring dari Sumatera Barat

Siapa yang tak tahu tari pring? Kesenian asal Minangkabau, Sumatera Barat ini sangat atraktif untuk disaksikan. Pasalnya para penari melakukan gaya akrobatik memutar piring namun tetap melekat pada tangan.

Gerakan tari Piring diambil dari gerakan silat Minangkabau. Biasanya para penonton dapat menyaksikan tari Piring saat ada tamu kehormatan datang pada pembukaan suatu acara.

Baca Juga: Mengenal Baju Adat yang Dipakai Jokowi, Ma'ruf Amin, dan Puan Maharani di Upacara HUT RI ke-76

7. Tari Pidata dari Nusa Tenggara Barat

Tari Pidata berasal dari desa Lenek, Kecamatan Aik, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB). Kata "Pidata" sendiri memiliki arti pemujaan. Tak heran jika tarian dibawakan ketika ada hari besar Nasional.

Tujuan dari adanya tari Pidata adalah sebagai bentuk doa dan syukur kepada Tuhan agar manusia senantiasa diberikan keselamatan.

8. Tari Pala dari Kalimantan Barat

Suku Dayak Mualang di Kalimantan Barat mempopulerkan tari Ayun Pala. Ciri tarian ini dibawakan oleh seorang penari alias tarian tunggal.

Baca Juga: Presiden Jokowi Kenakan Baju Adat NTT di Upacara 17 Agustus 2020, Ini Maknanya

Biasanya tari Pala disajikan kepada masyarakat lokal Mualang setelah para ksatria atau pahlawan kembali ke kampung halamannya dan disambut oleh penari wanita.

9. Tari Togal dari Maluku Utara

Tari Togal adalah tarian suku Makian yang berasal dari Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara. Instrumen untuk mengiringi yang sering digunakan berupa tifa, floi, dan saragi.

Tarian menjadi lebih unik saat diiringi dengan dendang syair dan pantun. Hampir sama dengan tarian lainnya, Togal biasanya dibawakan untuk menyambut tamu kehormatan.

Baca Juga: Profil Suku Baduy atau Badui yang Pakaian Adatnya Dikenakan oleh Presiden Jokowi

10. Tari Selamat Datang dari Papua

Berasal dari ujung timur Indonesia, tari Selamat Datang biasanya dibawakan oleh penari pria dan wanita untuk menyambut tamu kehormatan yang berkunjung.

Makna dari tarian ini adalah untuk menghargai dan mengungkapkan rasa hormat serta rasa syukur masyarakat dalam menyambut dan memuliakan tamu.

Demikian daftar 10 tarian tradisional Indonesia beserta asal daerahnya dari Pulau Sumatera hingga Papua.***

Editor: Inayah Bastin Al Hakim

Tags

Terkini

Terpopuler