Ketua DPR RI Puan Maharani Diharapkan Ikut Berperan Atasi Persoalan Mahalnya Harga Minyak Goreng

- 21 April 2022, 13:30 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani diharapkan ikut berperan mengatasi persoalan mahalnya harga minyak goreng.
Ketua DPR RI Puan Maharani diharapkan ikut berperan mengatasi persoalan mahalnya harga minyak goreng. /Dok. DPR RI/

BERITA DIY - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia atau DPR RI, Puan Maharani diharapkan mampu ikut serta berperan untuk mengatasan persoalan mahalnya harga minyak goreng di Indonesia.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi. Menurutnya, sebagai Ketua DPR RI, Puan harusnya mampu melakukan fungsi pengawasan terhadap pemerintah dalam mengatasi persoalan harga minyak goreng.

“Sebagai DPR ya mengawasi pemerintah,” kata Tulus 20 April 2022 kemarin.

Baca Juga: Ketua DPR RI Puan Maharani Berharap Pemerintah Berikan THR dan Gaji ke-13 untuk ASN Secara Tepat Waktu

Sebagaimana diketahui, Kejaksaan Agung RI (Kejagung) baru saja menetapkan empat orang tersangka dalam kasus penyelewengan minyak goreng dan langkah ini perlu diapresiasi.

“Langkah tersebut patut diapresiasi,” kata Tulus.

Meski demikian langkah itu dinilai tidak akan mampu mengatasi persoalan tingginya harga minyak goreng di pasaran.

Menurutnya, harga minyak goreng dipengaruhi struktur pasar di sisi hulu. Sehingga pembenahan seharusnya dilakukan di sisi tersebut.

Baca Juga: Sukses Sahkan UU TPKS, Ketua DPR RI Puan Maharani Diharapkan Tuntaskan Legislasi Berperspektif Gender

“Namun saya menduga hal tersebut tidak akan mampu mengatasi mahalnya minyak goreng. Sebab soal minyak goreng lebih ke persoalan rusaknya struktur pasar di sisi hulu,” tambahnya.

Tulus menggarisbawahi jika pemerintah memang serius untuk mengatasi kemahalan harga minyak goreng, maka harus diperbaiki dari sisi hulu.

“Kalau pemerintah tak memperbaiki dari sisi hulu, sampai kapan pun masalah harga minyak goreng akan sama, terutama saat harga CPO (crude palm oil) sedang mahal,” tandasnya.

Menurut Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), produksi minyak sawit (CPO) Indonesia masih lesu dan harga CPO masih tinggi.

Baca Juga: Kepemimpinan Puan di DPR RI Dianggap Cerminkan Nilai-nilai Perjuangan Kartini

Pada Februari 2022 diperkirakan sebesar 3.505 ribu ton dan PKO (palm kernel oil) sebesar 302 ribu ton. Volume tersebut tercatat lebih rendah dari produksi bulan Januari sebesar 3.863 ribu ton CPO dan 365 ribu ton PKO.

Sedangkan harga rata-rata CPO CIF Rotterdam pada Februari 2022 mencapai US$1.522/ton atau lebih tinggi USS164 dari harga Januari 2022 sebesar US$1.358/ton. Harga itu lebih tinggi US$469 dibandingkan dengan harga Februari 2021 sebesar US$1.053/ton.

Kemahalan harga minyak goreng menjadi masalah serius yang dihadapi bangsa Indonesia dan perlu kerja sama dari semua pihak untuk mengatasinya.

Baca Juga: Ketua DPR RI Puan Maharani Minta Pemerintah Fasilitasi Masyarakat yang Ingin Mudik dengan Sebaik Mungkin

 

Sebelumnya, Kejagung menetapkan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Dirjen PLN Kemendag) berinisial IWW sebagai tersangka kasus penyelewengan minyak goreng.

Kejagung juga menetapkan tiga tersangka lain yakni Komisaris PT Wilmar Nabati Indonesia berinisial MPT, Senior Manager Corporate Affair Permata Hijau Group (PHG) berinisial SMA, dan General Manager di PT Musim Mas berinisial PT sebagai tersangka.

Ketiga tersangka dari pihak perusahaan telah secara intens berusaha mendekati IWW agar mengantongi izin ekspor CPO.***

Editor: Iman Fakhrudin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x