Network
Sedangkan Ra Kartini sendiri merupakan anak nomor 5 dari 11 saudara yang dimilikinya dari pasangan yaitu RM Sosroningrat yang merupakan seorang Bupati Jepara dan M.A Ngasirah yang merupakan seorang keturunan kyai.
Meskipun hidup dalam lingkungan bangsawan, namun kecintaan Ra Kartini dalam belajar memang tak dapat diragukan. Berbagai buku telah dirinya baca dan menghasilkan berbagai tulisan.
Sejumlah tulisan diketahui dimiliki oleh Ra Kartini mengenai kondisi wanita Indonesia pada saat itu, selain tulisan tersebut, tulisan-tulisan berupa surat juga banyak dikirimkan oleh dirinya kepada teman asal Belanda dan mengisahkan banyak peristiwa di Indonesia.
Pada tahun 1903 Ra Kartini diketahui menikah dengan suami dirinya yang juga dari golongan bangsawan, yaitu K.R.M. Ario Singgih Djojo Adhiningrat, namun hal ini tak menghalanginya untuk mengembangkan pemikiran mengenai emansipasi wanita.
Hal ini diketahui setelah menikah Ra Kartini masih aktif dalam berbagai gerakan mengenai emansipasi Wanita yang dijalani oleh dirinya, bahkan sebuah gedung didirikan sebagai pusat sekolah wanita di Rembang.
Perjuangan seorang Ra Kartini khususnya dalam hal emansipasi atau persamaan hak untuk wanita terus ia perjuangkan hingga akhir hidupnya. Dirinya diketahui meninggal dunia pada 17 September 1904 yang lalu.
Kisah Hidup yang Menginspirasi dan Karya Ra Kartini
Dari biografi yang dimiliki oleh Ra Kartini maka dapat diketahui berbagai kisah hidup yang kemudian menginspirasi. Salah satunya adalah daya juang yang dimiliki oleh tokoh emansipasi perempuan tersebut.
