Pembentukan holding dengan BRI sebagai induknya penting untuk mengintegrasikan kapabilitas
setiap perusahaan guna melayani pelaku usaha ultra mikro, mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan lebih baik lagi.
Selain menyediakan layanan pembiayaan yang komprehensif, integrasi ekosistem ultra mikro ini juga akan memberikan akses simpanan, pembayaran, dan investasi bagi nasabah ataupun calon nasabah yang pada ujungnya akan meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia.
Sunarso menegaskan keikutsertaan pemerintah dalam PMHMETD ini membuat negara tetap
menjadi pemegang saham pengendali atas BRI, Pegadaian, dan PNM.
Dia menjamin pihaknya siap bahu-membahu dengan Pegadaian dan PNM untuk mewujudkan tujuan mulia tersebut. Rencana PMHMETD akan menjadi efektif setelah disetujui oleh RUPSLB dan diperolehnya pernyataan efektif dari regulator.
Proses inbreng yang dilakukan Pemerintah membuat Pegadaian dan PNM akan terkonsolidasi dengan BRI. Pembentukan holding ini menjadi langkah awal yang penting dalam upaya memperkuat pemberdayaan serta perluasan akses keuangan untuk UMKM.
Pembentukan ekosistem ini juga berdampak positif bagi valuasi dan efisiensi BRI, PNM, Pegadaian, serta membangun organisasi bisnis yang lebih berbasis nilai-nilai environment, social, dan governance.
Keterbukaan Informasi Sebagai Langkah Awal Dalam kesempatan yang sama Ketua PMO (Project Management Officer) Integrasi Ekosistem Ultra Mikro sekaligus Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengatakan Keterbukaan Informasi (KI) yang dipublikasikan Senin (14/06) adalah awal dari langkah pembentukan ekosistem UMi-UMKM yang mengusung visi ke depan.
Dia menyebut, melalui langkah ini akan memberikan dukungan optimal bagi jutaan pelaku usaha di segmen tersebut yang saat ini potensinya belum tergarap, jika ketiga perusahaan pelat merah tersebut tidak diselaraskan.