Koalisi Partai Politik Jelang Pemilu 2024 Diharapkan Bawa Manfaat untuk Rakyat

19 Agustus 2022, 18:00 WIB
Koalisi partai politik jelang Pemilu 2022 diharapkan bawa manfaat untuk rakyat dan menjunjung demokrasi. /ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

BERITA DIY - Terbentuknya beberapa koalisi partai politik (parpol) menjelang pemilihan umum (Pemilu) 2024 diharapkan membawa manfaat untuk rakyat.

Sebagaimana diketahui, menjelang pesta demokrasi terbesar di Indonesia, sejumlah parpol sudah mulai bersiap untuk merebut hati rakyat agar mendapatkan suara terbanyak.

Salah satunya yakni dengan kolaborasi atau membentuk koalisi. Koalisi ini juga dilakukan agar  bisa mengusung calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

Saat ini sudah ada koalisi yang terbentuk, yakni Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Golkar, PAN, dan PPP serta Koalisi Gerindra-PKB.

Baca Juga: PATEN Milik Koalisi Indonesia Bersatu Harus Diturunkan Jadi Program yang Bermanfaat untuk Rakyat

Masing-masing koalisi juga diprediksi sedang melirik parpol lain agar semakin kuat. Mereka diharapkan mampu membawa manfaat untuk rakyat.

"Dengan bentukan koalisi ini kita lihat juga, jangan cuma untuk meningkatka porsi tawar, mendapatkan calon yang elektabilitasnya tinggi, namun membentuk sistem jangka panjang, demokrasi." kata Pengamat Politik dari Universitas Indonesia, Cecep Hidayat hari ini (19/8).

Pemilu 2024 merupakan pemilu ke-5 setelah 1999 di era demokrasi.

"Harapannya, demokrasi di Indonesia dapat terkonsolidasi dengan baik, membawa Indonesia ke demokrasi yang lebih matang, ditandai dengan adanya kerjasama dari para elit partai. " jelas Cecep.

Dia berharap koalisi membawa manfaat bagi bangsa.

Baca Juga: Peta Pemilih di Pemilu 2024 Variatif karena Tak Ada Petahana dan Koalisi Parpol Masih Dinamis

"Kalaupun membangun koalisi dengan membangun politik demokrasi, bukan cuma jangka pendek untuk mengusung calon mereka saja." tambah Cecep.

Saat ini sudah ada dua poros jelang Pemilu 2024. KIB dikabarkan tengah mendekati Partai Demokrat, sementara Gerindra-PKB dengan PDIP.

"Jika kita bicara koalisi yang terbangun di Indonesia, pengalaman dari beberapa Pemilu, biasanya bukan koalisi permanen. Selalu berubah-ubah. Koalisi di pusat dan daerah biasanya berbeda," ujarnya.

Dengan bermunculannya berbagai koalisi, diharapkan proses demokrasi di Indonesia semakin sehat dan dinamis.

Baca Juga: Partai Solidaritas Indonesia Berpotensi Gabung Koalisi Indonesia Bersatu Bersama Golkar, PAN, dan PPP

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto sendiri, berulang kali mengatakan bahwa KIB bersifat inklusif, terbuka kepada siapa saja.

"Kita ingin politik yang dikedepankan merupakan politik yang menyatukan, inklusif dan didasarkan pada kesamaan gagasan dan pemikiran untuk kemajuan Indonesia yang kita cintai ini," ujar Airlangga beberapa waktu lalu.

Namun sembari membangun koalisi, dia mengingatkan para elit, terlebih yang berambisi untuk maju sebagai Capres dan Cawapres untuk mulai membuat visi misi, dan bekerja nyata dengan posisi mereka sekarang.

"Tunjukkan kebawah performa mereja, sekarang yang masih ada di Birokrasi, Dewan, terus bekerja buat rakyat, maka ketika Pilpres, masyarakat memilih secara rasional. Yang melihat rekam jejak Capres dan Cawapresnya." jelas Cecep.

Dengan berkoalisi, parpol bisa memajukan calon mereka sendiri, maupun melihat-lihat calon dari partai satu koalisi, dan kemudian mengincar satu yang memiliki elektabilitas tinggi.***

Editor: Iman Fakhrudin

Tags

Terkini

Terpopuler