Profil Novel Baswedan Penyidik KPK yang Pimpin Operasi Tangkap Tangan Menteri Edhy Prabowo

26 November 2020, 16:45 WIB
Profil Novel Baswedan, Penyidik tetap KPK. /Instagram.com/@novel_baswedan3

BERITA DIY - Novel Baswedan merupakan Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK yang telah mengabdi lebih dari satu dekade tepatnya 13 tahun melawan kejahatan korupsi di Indonesia.

Pria yang akrab disapa Novel dikenal publik atas prestasinya memecahkan berbagai kasus korupsi hingga penyuapan seperti kasus korupsi E-KTP oleh terdakwa Setya Novanto dan kasus penyuapan Akil Mochtar hakim MK atas sengketa Pilkada, serta banyak kasus-kasus lainnya.

Tidak cukup itu, baru-baru ini yakni Rabu, 26 November 2020 Novel ditugaskan menjadi pemimpin dalam operasi tangkap tangan atau OTT terhadap Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo di Bandara Soekarno-Hatta hingga membuat nama Novel mencuat dalam berbagai pemberitaan.

Baca Juga: Profil Lengkap Benny Harman, Politisi Demokrat yang Walk Out dari Sidang Paripurna UU Cipta Kerja

Baca Juga: KPK Resahkan Pengurangan Vonis Koruptor Oleh MA Akan Berdampak Buruk Kedepannya

Novel Baswedan lahir di Semarang, Jawa Tengah pada 22 Juni 1977 (menginjak usia 43 tahun) seorang sepupu dari Anies Baswedan yang saat ini menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Novel memulai karirnya pasca lulus dari Akademi Kepolisian pada tahun 1998 dan bergabung menjadi anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri) pada 1999 silam hingga tahun 2005 dirinya ditugaskan di Bareskrim Mabes Polri sampai tahun 2007.

Tahun 2007 menjadi permulaan Novel menjadi Komisaris Polisi dan menjadi Penyidik tetap KPK pada 2014 lalu hingga saat ini.

Baca Juga: Mumtaz Rais Tak Terima Ditegur Awak Kabin Pesawat Garuda, Berakhir Adu Mulut Dengan Wakil Ketua KPK

Meski demikian, perjalanan karir Novel hingga mendapat predikat sebagai Penyidik senior KPK tidaklah mulus, Novel pernah mengalami insiden yang tidak mengenakkan yakni sebagai korban dalam kasus penyiraman air keras pada April 2017 dan peradilannya baru diadakan tiga tahun kemudian di tahun 2020.

Penyiraman air keras terhadap Novel menyebabkan kebutaan di mata kirinya sebagai akibat reaksi air keras yang tepat di siram ke wajahnya saat Novel tengah pulang dari ibadah Shalat Subuh di masjid dekat rumahnya.

Kondisi mata kiri Novel tidak menghentikan langkahnya untuk menegakkan pilar hukum terhadap tindakan korupsi yang merugikan negara.

Baca Juga: Kemenkeu Sebut Tahun 2021 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Dapat Capai Angka 5 Persen

Baca Juga: Pasca Ujian Nasional Dihapuskan, Kemendikbud Akan Terapkan Asesmen Nasional Tahun 2021

Novel menikah di pada tahun 2003 dengan perempuan bernama Rina Emilda. Hasil pernikahannya dengan wanita yang kerap disapa Emil, Novel dan Emil memiliki lima orang buah hati yakni Nazela Rania Verina, Balqis Zahira Verina, Maqila Ashadya Verina, Umar Novel Baswedan, dan Zara Khadeeja Verina.

Selain kasus penyiraman air keras, Novel juga pernah mendapatkan kasus peneroran serupa seperti penabrakan lari, dan tudingan-tudingan lain yang membuat dirinya terhenti sesaat dari tugasnya.***

Editor: Resti Fitriyani

Tags

Terkini

Terpopuler