Akibat Pandemi, Lulusan Teknik di Jerman Menganggur Meski Sudah Lamar 800 Kali

- 5 Februari 2021, 17:00 WIB
Ilustrasi Sarjana Teknik Mesin
Ilustrasi Sarjana Teknik Mesin /pixabay/wir_sind_klein

Antara April 2020 dan Januari tahun ini, jumlah lowongan baru di Jerman turun 430.000, atau 26% tahun-ke-tahun, data Kantor Tenaga Kerja menunjukkan.

Tantangan lain yang dihadapi mahasiswa asing adalah jaringan profesional dan sosial yang lebih lemah, diperburuk oleh pameran kerja dan acara jejaring yang dibatalkan atau dipindahkan secara online di tengah pandemi.

“Jaringan digital lebih sulit, terutama jika Anda berasal dari negara lain dan Anda tidak terbiasa dengan cara kerja jaringan di sini,” kata Jana Koehler, seorang perekrut internasional yang berbasis di Berlin.

Dua lockdown di musim semi dan musim dingin tahun lalu membuat restoran dan pengcer terpaksa ditutup, yang berarti ribuan lebih sedikit pekerjaan paruh waktu yang diisi siswa untuk menghidupi diri mereka sendiri secara finansial.

April lalu, pemerintah Jerman memasukkan orang asing dalam program pinjaman tanpa bunga untuk pelajar. Lulusan, bagaimanapun, tidak memenuhi syarat.

Baca Juga: Bansos Sembako Rp2,4 Juta, Cek Penerima Pakai KTP di Aplikasi Ini

Baca Juga: Asik! BLT UMKM Untuk Pelaku Usaha Diperpanjang Sampai 19 Februari, Siapkan Dokumen BPUM Ini

Akses ke bantuan pengangguran bagi lulusan asing juga bergantung pada tinggal di Jerman selama lima tahun, yang berarti banyak lulusan magister yang dirugikan.

Tizini bertahan hidup dengan transfer bulanan dari saudaranya.

Setelah menginvestasikan begitu banyak waktu dan lebih dari 10.000 euro ($ 12.032.00) untuk belajar di Jerman, kembali ke Suriah bukanlah pilihan.

Halaman:

Editor: Muhammad Suria

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x