Asosiasi Dagang Arab Boikot Produk Perancis Akibat Pernyataan Keras Presiden Macron terhadap Islam

26 Oktober 2020, 21:05 WIB
Asosiasi perdagangan Arab boikot produk Prancis. /Twitter.com/@MdWaliullah22

BERITA DIY - Sejumlah asosiasi dagang di  Arab Saudi melakukan boikot terhadap produk Perancis akibat kekesalannya terhadap penyataan Presiden Emmanuel Macron yang menyebutkan islam sebagai agama dalam krisis di seluruh dunia.

Baru-baru ini, Presiden Macron menyatakan masyarakat Prancis untuk memerangi radikalisme disana yang ia sebut 'Separatisme Islam'.

Ia merasa takut bahwa agama Islam akan mengambil alih ketenangan beragama yang sudah lama terjadi di Prancis.

Baca Juga: Cara Daftar BLT Banpres UMKM Sampai Dapat SMS dan Cek Online Pakai KTP di eform.bri.co.id/bpum

Tidak lupa, Macron juga pernah menyebut Islam sebagai agama dalam krisis di seluruh dunia sebagumana diberitakan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya dengan judul: Imbas Pernyatan Keras Macron Terhadap Muslim, Muncul Tren Baru Boikot Produk Prancis.

Karena dua hal tersebut, beberapa kemarahan negara Arab muncul terhadap apa yang dilakukan oleh Presiden Prancis ini.

Hastags seperti #BoycottFrenchProducts dalam bahasa Inggris dan #KecualiPesanTuhan dalam bahasa Arab menjadi trending topic di beberapa negara Islam.

Baca Juga: Cek Penerima Bansos, BPNT, dan BST Rp 500 Ribu Per KK Non-PKH di Aplikasi Ini dan Lapor via WA

Trending tersebut terjadi di negara Kuwait, Qatar, Palestina, Mesir, Algeria, Jordan, Arab Saudi, dan juga Turki.

Di Kuwait sebagai contoh, Ketua dan Anggota dari Al Naeem Cooperative Society memutuskan untuk melakukan boikot terhadap seluruh produk Prancis.

Mereka mengeluarkan produk-produk tersebut dari toko yang masih beroperasi.

Asosiasi The Dahiyat al-Thuhr melakukan hal yang sama.

Baca Juga: Catat! Ini Jadwal BLT Subsidi Gaji BPJS Ketenagakerjaan Rp 1,2 Juta Gelombang 2 Cair ke Karyawan

"Berdasarkan posisi dari Presiden Prancis, Emmanuel Macron dan dukungannya terhadap kartun ofensif yang melakukan penghinaan terhadap Nabi Besar kami (Nabi Muhammad SAW).

"Kami memutuskan untuk menghilangkan seluruh produk Prancis dari pasar dan cabang sampai waktu yang tidak ditentukan," jelas pernyataan lembaga tersebut.

Di Qatar, perusahaan barang bernama Al Meera memutuskan untuk berhenti menjual produk-produk Prancis sementara waktu.

Baca Juga: Kembali Dibuka, Begini Cara Daftar Online Bantuan UMKM Facebook, Klik Link Ini agar Dapat Rp 31 Juta

"Kami menyetujui sebagai perusahaan nasional, kami bekerja sesuai dengan pandangan yang nyata terhadap agama kami, dan kebijakan yang sudah didirikan.

"Ini adalah cara kami untuk melayani negara dan keyakinan kami demi memenuhi aspirasi para pelanggan," tutur perusahaan Al Meera.*** (Alza Ahdira/Pikiran Rakyat)

Editor: Iman Fakhrudin

Sumber: Pikiran Rakyat Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler