Hajar Aswad: Asal-usul, Sejarah, Cara Mencium, dan Hadits yang Berkaitan Dengannya

5 Mei 2021, 12:05 WIB
Hajar Aswad: Asal-usul, Sejarah, Cara Mencium, dan Hadits yang Berkaitan dengannya. /Instagram.com/@reasahalharmain

BERITA DIY - Dunia tengah dihebohkan dengan rilisnya foto baru Hajar Aswad yang dikeluarkan pertama kalinya oleh Presiden Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

Berbeda dengan foto-foto Hajar Aswad yang diketahui sebelumnya yang hanya berupa bongkahan batu hitam dibingkai logam perak, foto terbaru ini diambil dengan menggunakan teknologi Fox Stack Panorama dan berhasil mengumpulkan foto Hajar Aswad dengan tingkat kejelasan yang berbeda.

Dari mana asal Hajar al-Aswad?

Hajar Aswad (Hajar al-Aswad) berasal dari surga dan dipersembahkan kepada Nabi Ibrahim as untuk ditempatkan di sudut Ka'bah.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 5 Mei 2021: Riky Jadi Sosok yang Bongkar Sandiwara Elsa, Rafael Punya Sekutu Baru?

Ibn Abbas ra meriwayatkan bahwa Nabi Saw berkata: "Batu Hitam turun dari surga dan itu lebih putih dari susu, tetapi dosa anak-anak Adam mengubahnya menjadi hitam." (HR. Tirmidzi).

Doa yang dipanjatkan di Hajar Aswad akan dikabulkan dan pada hari kiamat batu tersebut akan bersaksi untuk semua orang yang menciumnya.

Nabi Saw berkata: “Demi Allah! Pada Hari Qiyamah (Kiamat) Allah akan mempersembahkan Hajar al-Aswad sedemikian rupa sehingga ia memiliki dua mata dan lidah untuk bersaksi tentang Imaan (iman) dari semua orang yang menciumnya. ” (HR.Tirmidzi).

Hajar Aswad ditempatkan di Ka'bah ketika orang Quraisy membangun kembali tempat ibadah tersebut.

Ketika orang Quraisy menghancurkan Ka'bah Suci untuk dibangun kembali, perselisihan muncul ketika bangunan tersebut mencapai tingkat Hajar Aswad.

Mereka berbeda pendapat tentang siapa yang berhak mengembalikan Hajar Aswad ke tempat asalnya. Perang saudara pun akan segera pecah gara-gara perkara itu.

Banu Abdu'd-Dar membawa semangkuk penuh darah dan semua suku memasukkan tangan mereka ke dalamnya, yang berarti mereka telah memutuskan untuk bertarung satu sama lain.

Namun, Abu Umayya Ibn al-Mugheera, sesepuh mereka, meminta orang Quraisy untuk menyetujui penilaian orang pertama yang datang melalui Gerbang Bani Shaybah. Mereka pun menyetujui saran ini.

Rupanya yang pertama datang melalui Gerbang Bani Shaybah adalah Nabi Muhammad Saw. Ini lima tahun sebelum kenabiannya.

Ia meletakkan Hajar Aswad di tengah selembar kain, dan meminta perwakilan dari masing-masing suku untuk memegang salah satu ujung kain dan mengangkatnya ke tempatnya.

Kemudian Nabi Saw mengambilnya dengan tangannya sendiri dan mengembalikannya ke tempat asalnya. Beginilah cara Nabi Saw mencegah pecahnya perang di antara kaum Quraisy dengan mempraktikan kebijaksanaan tertinggi.

Baca Juga: Jokowi Jadi Aktor Intelektual Pengkerdilan KPK Menurut Mayoritas Netzien versi Survei Politikus Demokrat

Hadits yang berhubungan dengan Hajar Aswad

Ibn Abbas ra menceritakan bahwa Nabi Saw sambil bersandar pada Ka'bah berkata: “Hajar al-Aswad dan al-Maqam (Ibrahim) adalah dua permata dari permata surga. Jika Allah SWT tidak menyembunyikan pancaran mereka, mereka akan menerangi segala sesuatu antara Timur dan Barat." (HR. Tirmidzi)

Umar ra suatu kali mencium Hajar Aswad dan berkata, “Aku tahu betul bahwa kamu hanyalah sebuah batu yang tidak dapat berbuat baik atau merugikan. Seandainya aku tidak melihat Nabi Saw menciummu, aku tidak akan melakukannya."

Umar ra membuat pernyataan tersebut karena ada banyak orang yang baru masuk Islam dan dia tidak ingin mereka mendapat kesan bahwa Muslim juga memuja batu karena orang Arab memuja dan menyembah berhala batu selama Periode Ketidaktahuan.

Umar ra menjelaskan bahwa dia mengikuti praktik Sunnah Nabi Saw dan bahwa meskipun batu itu diberkati, itu tidak dapat merugikan atau memberikan kebaikan.

Baca Juga: Profil Inong Ayu Nidya Ayu Riandri, Istri Abimana Aryasatya yang Menikah Umur 21 Tahun

Hajar al-Aswad pernah dicuri

Hajar Aswad dicuri dari Ka'bah sekitar 930 M oleh pejuang Qarmatian yang merupakan sekte Syiah Ismaeeli. Mereka menggeledah Makkah, menodai Sumur Zamzam dengan mayat Muslim dan membawa Hajar Aswad ke markas mereka di Ihsaa, di Bahrain abad pertengahan.

Menurut sejarawan Al-Juwayni, batu tersebut dikembalikan pada sekitar 952 M dan dikembalikan ke lokasi aslinya.

Batu itu sekarang sudah hancur

Hajar Aswad yang semula merupakan batu utuh. Namun, karena berbagai peristiwa sejarah, kini terpecah menjadi delapan buah dengan ukuran berbeda-beda yang ditempelkan pada sebuah batu besar dan dibungkus dengan bingkai perak. Bingkai perak pertama kali dibuat oleh Abdullah bin Zubair ra dan bingkai tersebut diganti oleh Khalifah karena memang kondisinya mengharuskan untuk diganti.

Tampilan jarak dekat dari salah satu bagian Hajar al-Aswad

Enam buah (tambahan) diklaim berada di Istanbul, Turki. Satu dipajang di mihrab Masjid Biru, satu di atas pintu masuk makam Sulaiman Agung, dan empat di Masjid Sokullu Mehmet Pasa (satu di atas mihrab, satu di bawah mimbar bawah, satu lagi di atas mimbar atas, dan terakhir melewati pintu masuk).

Keaslian potongan tambahan ini telah dipertanyakan, meskipun Turki memang menguasai apa yang sekarang menjadi Arab Saudi selama bertahun-tahun dan menyimpan banyak peninggalan sejarah Islam.

Baca Juga: Beruntung Sekali! Shio Ini Dihargai Oleh Banyak Orang, Ramalan Shio Hari Ini Rabu 5 Mei 2021

Cara mencium Hajar al-Aswad

Ketika mencium Hajar Aswad, seseorang tidak boleh mendorong atau menyakiti siapa pun (mengingat ada banyak orang yang kerap berebut untuk menciumnya) karena saat menciummya hukumnya (hanyalah) sunnah, sementara menyebabkan kerugian bagi orang adalah perbuatan yang dilarang (haram).

Ketika sekitar Hajara Aswad ramai, cukup menunjuk ke arah Hajar Aswad dengan satu tangan atau tongkat sambil membaca Takbir dan kemudian mencium tangan atau tongkat tersebut.

Meskipun Nabi Saw mencium Hajar Aswad secara langsung, ia juga hanya menunjuk ke arahnya ketika sekitar Hajar Aswad itu ramai.

Oleh karena itu, jelas bahwa mencium dan menunjuk ke arahnya adalah Sunnah.***

Editor: Adestu Arianto

Tags

Terkini

Terpopuler