Obsesi adalah pikiran, gambaran, atau dorongan yang tidak diinginkan oleh seseorang hingga mengganggu perasaan yang mengidapnya.
Sementara kompulsi merupakan perilaku yang dilakukan individu untuk mencoba menyingkirkan obsesi dan/atau mengurangi kesulitannya.
Baca Juga: Profil Siwi Widi, Eks Pramugari Garuda yang Terima Uang Rp647 Juta dari Kasus Wawan Ridwan
Orang yang didiagnosa OCD biasanya mengalami perasaan tidak nyaman seperti ketakutan, jijik, penuh keraguan, atau perasaan bahwa segala sesuatu harus dilakukan secara berulang dan sempurna atau tepat.
Contoh mudah dari orang yang mengidap OCD adalah berulang kali gosok gigi melebihi batas normal yang orang lain lakukan dalam satu hari.
Adapun contoh lain yang juga mungkin ditunjukkan adalah mengulang aktivitas rutin seperti masuk atau keluar pintu, bangun atau turun dari kursi, dan sebagainya.
Ada dua cara untuk terapi OCD, yaitu terapi piskologis di mana biasanya dengan bantuan ahli di bidang ini atau dengan melatih diri sendiri dengan melakukan sesuatu secara bertahap untuk menghilangkan kecemasan terlebih dahulu.
Sementara cara kedua dengan mengonsumsi obat yang diberikan oleh dokter atau ahli. Ada sejenis obat antidepresan yang dapat membantu mengubah keseimbangan bahan kimia dalam otak pemgidap.
Demikian biodata Aliando Syarief beserta apa itu penjelasan OCD ekstrem, penyakit mental yang sedang diidapnya.***