“ Kami menilai efek perang Rusia – Ukraina terhadap Pasar Modal Indonesia akan bersifat temporer dan lebih menyebabkan perilaku berhati-hati di pasar,” ujar Fikri yang dikutip oleh Berita DIY dari Antaranews Jumat, 25 Februari 2022.
Telah diketahui bahwa pada tanggal 24 Februari 2022 Indeks Harga Saham Gabungan atau IHGS ditutup anjlok 102,24 poin atau sebesar 1,48 persen ke posisi 6.817,82.
Baca Juga: Apa Kepanjangan NATO? Kaitan 'No Action Talk Only' yang Trending Twitter di Konflik Rusia - Ukraina
Anjloknya IHSG tersebut dikarenakan terkena efek negatife dari invansi yang dilakukan oleh Rusia terhadap Ukraina.
Selain IHGS, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 juga terkena dampak dari invansi Rusia – Ukraina. LQ45 turun 11,43 poin atau sebesar 1,16 persen ke posisi 973,65.
Fikri juga mengatakan bahwa hubungan ekonomi langsung Indonesia dengan Rusia dan Ukraina juga relatif kecil.
Baca Juga: Mengenal Kota Donetsk dan Luhansk yang Diduga Jadi Pemicu Perang Rusia vs Ukraina
Hal tersebut terlihat dari hubungan dagang (ekspor-impor) maupun nilai Investasi Indonesia dengan Rusia dan Ukraina di tahun 2021 lebih kecil dari 1 persen.
Dari segi rupiah harga tetap stabil pada level Rp 14.200 hingga Rp 14.400 per dollar AS. Bahkan jika USD Index tidak naik, rupiah tetap masih dapat terapresiasi.
Dilihat dari invasi Rusia terhadap Ukraina akan memberikan dampak pada peningkatan harga komoditas yang harusnya berdampak positif bagi ekspor dan sector komoditas dalam negeri. Itu dikarenakan adanya Supply Shock di global.