Simak Apa Saja Investasi Yang Menguntungkan Saat Menghadapi Resesi Ekonomi

24 September 2020, 15:07 WIB
Kantor Bank Indonesia. Rencana revisi UU BI dinilai tak perlu di tengah ancaman resesi. /ANTARA

BERITA DIY - Covid-19 telah menyebabkan beberapa negara di dunia mengalami dampak yang luar biasa besarnya, baik bidang kesehatan, sosial, pangan dan tentunya bidang eknomi yang paling terdampak selama pandemi ini.

Akibatnya, resesi ekonomi telah mengancam seluruh negara di dunia. Bahkan, beberapa negara maju sudah ada yang masuk dalam jurang resesi.

Negara maju yang sudah masuk di dalam jurang resesi ekonomi adalah Singapura, Korea Selatan, Jerman, Jepang, Prancis, Hongkong dan Amerika Serikat.

Artikel ini telah tayang sebelumnya dengan judul:Investasi Ini Justru Makin Untung Dilakukan Saat Resesi, Simak Apa Saja

Resesi ekonomi terjadi apabila dalam suatu pertumbuhan ekonomi menunjukkan minus atau angka negatif dalam periode dua kartal berturut-turut.

Sri Mulyani mengatakan jika Indonesia akan menghadapi resesi ekonomi yang menyusul karena adanya revisi dari proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Perkiraan Sri Mulyani, resesi di Indonesia akan terjadi pada kuartal ketiga di tahun 2020 ini.

Dilansir dari Jurnal Presisi yang mengutip dari pakar ekonom Universitas Airlangga Surabaya, bahwa ada beberapa hal agar kita tak mengalami kesulitan eknomi khususnya saat nanti memasuki resesi ekonomi.

Baca Juga: Covid-19 ataukah Perilaku Konsumtif Yang Menyebabkan Indonesia Mengalami Resesi Ekonomi?

1. Perbanyak Memegang Uang Cash

Ekonom Universitas Airlangga Surabaya, Gigih Prihantono S.E., M.S.E mengatakan bahwa memegang uang tunai bagi orang yang memiliki pemahaman konservatif merupakan pilihan yang paling baik.

Anda dapat melakukan penambahan uang dengan investasi, anda dapat memilih obligasi atau surat hutang dari negara.

"Investasi yang perlu dilakukan ketika di masa resesi, bagi yang orang konservatif, itu satu ya tentu saja adalah perbanyak cash, memegang cash dulu. Sehingga memegang cash itu merupakan pilihan yang paling baik. Bagi yang konservatif tadi ingin mencoba tambahan berinvestasi, pilihlah surat hutang dari pemerintah, obligasi."

Baca Juga: Sri Mulyani Prediksi RI Resesi Bulan Ini, Utang Negara Akan Melonjak Lebih dari Rp 1.039 Triliun

2. Investasi Saham

Pada masa resesi, merupakan waktu yang tepat untuk melakukan investasi dalam bentuk saham. Saham pada masa resesi akan mengalami penurunan harga.

Inilah merupakan waktu yang baik untuk membeli saham. Akan tetapi, keuntungan dari saham tidak dapat dinikmati secara instan.

Berinvestasi saham cocok bagi anda yang memiliki jiwa progresif dimana anda senang dengan hal yang berisiko tinggi.

Baca Juga: Menuju Jurang Resesi, Pertumbuhan Ekonomi RI di Kuartal II 2020 Minus 5,32 Persen

"Bagi orang yang progresif, maka pilihan investasi sangat terbuka lebar untuk saat ini. Karena orang yang progresif itu senang dengan risiko tinggi, maka investasinya juga tinggi. Salah satunya adalah instrumen saham. Saat inilah waktu yang tepat untuk menyisihkan uang kita masuk ke rekening saham maupun reksadana". Ujar Gigih Prihantono.

3. Investasi dalam Bentuk Aset Tetap

Inilah waktu yang tepat pula untuk berinvestasi dalam bentuk aset tetap seperti rumah dan tanah. Pada saat resesi harga rumah dan tanah relatif lebih turun dibandingkan pada masa ekonomi dalam kondisi stabil. 

4. Jangan Melakukan Investasi dalam Bentuk Emas

Saat terjadinya resesi, harga emas dalam kondisi melambung tinggi. Maka anda jangan memilih emas sebagai investasi dimasa resesi.

Baca Juga: Indonesia Bisa Terbebas dari Resesi, Ini Kata Istana

Gigih Prihantono mengungkapkan bahwa sudah terlambat jika ingin berinvestasi emas.

"Kalau sekarang sudah tidak menguntungkan lagi. Terlambat. Harusnya investasi emas ini dilakukan pada bulan Januari kemarin, itu harga emas lagi murah, sekarang harga emas sudah mahal"

Namun jika anda memiliki tabungan emas, saat resesi merupakan waktu paling baik untuk menggadaikannya karena harga beli emas sedang melambung tinggi.

Baca Juga: Update Harga Logam Mulia Emas Antam Terbaru Pada Hari Senin, 21 September 2020 di Pegadaian

Gigih juga menjelaskan, selain investasi yang dapat dilakukan ketika masa resesi, anda yang mempunyai tabungan deposit di bank tak usah khawatir. Tabungan deposit relatif lebih stabil dan tidak terdampak dengan adanya resesi.*** ( Avilia Primaturin/Jurnal Presisi )

Editor: Galih Nur

Sumber: Jurnal Presisi

Tags

Terkini

Terpopuler