BERITA DIY - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melakukan revisi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk 2020 dari semula minus 1,1 persen hingga 0,2 persen menjadi minus 1,7 persen sampai minus 0,6 persen.
“Kementerian Keuangan melakukan revisi prakiraan pada September ini yang sebelumnya kita memperkirakan untuk tahun ini minus 1,1 hingga positif 0,2 kemudian prakiraan terbaru kita adalah kisaran minus 1,7 hingga minus 0,6 persen,” kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani menyatakan hal itu menandakan pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal III mendatang akan berada dalam teritori negatif sedangkan kuartal IV mendekati nol persen.
“Kita upayakan kuartal IV untuk bisa mendekati nol persen atau positif,” ujar Sri Mulyani.
Baca Juga: Manajemen Kartu Prakerja Umumkan Pendaftaran Gelombang 10 Akan Dibuka, Cek Info Lengkapnya di Sini
Pengamat ekonomi dari Center of Reform on Economics (Core) Mohammad Faisal optimistis tren ekonomi nasional mengalami perbaikan seiring dengan upaya pemerintah untuk menjaga konsumsi masyarakat.
"Kuartal ketiga ini memang masih kontraksi, namun yang jelas tren ekonomi membaik. Kita tetap harus antisipasi dampak langsung dari pembatasan aktivitas di masyarakat, yakni menjaga konsumsi melalui bansos tunai," ujar Mohammad Faisal.
Baca Juga: Cukup Siapkan KTP, Ini Cara Daftar dan Syarat Dapat BLT Banpres UMKM Rp 2,4 Juta! Ada 9 Juta Kuota
Menurut dia, pemerintah harus ekspansif menyalurkan belanja pemerintah guna menstimulasi konsumsi rumah tangga, salah satunya melalui bantuan sosial tunai kepada masyarakat rentan akibat COVID-19 seperti pekerja informal dan UMKM.