Sejarah dan Mitos Sendang Kasihan: Padusan Suci Para Pejabat

- 19 September 2023, 16:35 WIB
Sendang Kasihan atau Petilasan Sunan Kalijaga yang berada di Tamantirto, Kasihan, Bantul sering digunakan untuk padusan
Sendang Kasihan atau Petilasan Sunan Kalijaga yang berada di Tamantirto, Kasihan, Bantul sering digunakan untuk padusan /Berita DIY/HO/Yulistiana NW

BERITA DIY - Sendang Kasihan dikenal sebagai salah satu petilasan Sunan Kalijaga yang berada di Tamantirto, Kasihan, Bantul. Bahkan Sendang Kasihan ini sudah ada sejak zaman Mataram, hingga pada tahun 1923 dibuka untuk umum.

Daerah Istimewa Yogyakarta memang memiliki segudang keunikan dan cerita sejarah di dalamnya. Salah satu sejarah menarik yang perlu diketahui adalah Sendang Kasihan, Tamantirto, Bantul.

Dari beberapa nama sendang yang tersebar di daerah Yogyakarta khususnya Bantul, nama Sendang Kasihan ini memiliki nilai keunikan tersendiri. Baik itu dari segi sejarah maupun budaya yang ada di lingkungan tersebut.

Salah satu keunikan Sendang Kasihan terletak dari mitos yang dipercaya oleh masyarakat karena sempat menjadi petilasan Sunan Kalijaga dan Roro Pembayun. Karena kedua cerita inilah, Sendang Kasihan kerap menjadi tempat ritual padusan suci para pejabat.

Baca Juga: Sejarah Kain Tenun Tanimbar, Pakaian Adat yang Digunakan Presiden Jokowi di Sidang Tahunan MPR, DPR dan DPD RI

Tak hanya pejabat, masyarakat juga berkunjung ke Sendang Kasihan dengan berbagai tujuan seperti tempat untuk mandi atau bilas, membuang sial, awet muda hingga doa meminta sesuatu kepada Tuhan.

Sejarah Sendang Kasihan: Petilasan Sunan Kalijaga

Cerita pertama dari Sunan Kalijaga sebagai penemu sumber mata air tersebut. Menurut juru kunci dari Sendang Kasihan, Yudaryanto mengatakan bahwa “Dari cerita terdahulu, Sunan Kalijaga bertemu dengan seorang perempuan tua bernama Janda Kasihan yang sedang mencari air di sini.”

“Dengan membawa kendi, dirinya bertemu dengan Sunan Kalijaga dan menanyakan keperluannya tersebut. Pada akhirnya karena merupakan seorang Wali, Sunan Kalijaga membantu untuk mencari air dengan berdoa dan menancapkan tongkatnya.,” ucap Yudi berusia sekitar 50an.

Setelah tongkat itu berhasil ditancapkan dengan diiringi doa dari Sunan Kalijaga, setelah dicabut dari dalam tanah pun keluar air deras. Sumber mata air tersebut kemudian digunakan oleh perempuan tua tersebut, hingga sampai saat ini sumber mata air itu masih digunakan.

Tidak hanya kolam sumber mata air saja yang ada di sana, namun terdapat dua arca yang bernama Arca Ganesha dan Arca Resi Agastya. Semakin lengkap suasana sendang yang sejuk karena terdapat banyak pohon besar yang juga tak ketinggalan memiliki cerita sejarah.

Baca Juga: Kapan Malam 1 Suro 2023 Kalender Jawa, Sejarah Malam Satu Suro, Pantangan Larangan 1 Suro Bisa Bawa Petaka

Lalu sejarah kedua yang dituturkan oleh juru kunci Sendang Kasihan tersebut adalah tentang Putri Panembahan Senopati bernama Roro Pembayun. Putri dari raja tersebut menjadikan sendang ini sebagai tempat untuk membersihkan dan menyucikan diri.

Dalam cerita yang diutarakan oleh juru kunci tersebut, Roro Pembayun memilih sedang tersebut karena merupakan peninggalan dari Sunan Kalijaga. Dimana dalam cerita sejak Kerajaan Mataram, sendang tersebut dipercaya memiliki khasiat tertentu.

Sendang Kasihan sebagai Warisan Budaya Jogja

Dari kedua cerita sejarah tersebut, Sendang Kasihan bisa menjadi salah satu warisan budaya Yogyakarta khususnya daerah Bantul. Menurut cerita dari juru kunci, mengatakan bahwa penemu pertama kali sendang atau sumber mata air ini adalah Sunan Kalijaga.

Secara garis besar pihak pengelola dari sendang ini adalah milik pribadi, yang mana dikelola secara turun-temurun dari eyang Yudi bernama Irodiryo. Pembangunan tembok dan pagar yang mengelilingi sendang tersebut dibangun pada tahun 1923.

Baca Juga: Sejarah Hari Kebangkitan Nasional Indonesia 20 Mei: Tonggak Pergerakan Kemerdekaan

Yudi menambahkan bahwa rahasia kenapa Sendang Kasihan ini bisa masih bertahan sampai sekarang adalah karena dirinya menjunjung nilai sejarah tersebut.

Selain itu, juru kunci dari Sendang Kasihan ini juga pernah mendapatkan penghargaan khusus berkat pengabdiannya untuk melestarikan budaya Yogyakarta. Penghargaan tersebut dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta (BPCB DIY) yang diberikan pada tahun 2018.

Namun hal yang disayangkan dari tempat bersejarah ini adalah beberapa bangunan yang merupakan tembok sebelah timur sudah runtuh. Pembatas yang berada di sisi Timur dari sendang ini roboh karena dampak dari gempa bumi Bantul tahun 2006 yang lalu.

Walaupun memiliki sedikit kekurangan dari runtuhnya tembok tersebut, sendang ini masih banyak dikunjungi oleh para pengunjung yang ingin mandi atau sekedar membasuh badan. Pengunjung pun cukup membayar dengan tarif yang terjangkau.

Baca Juga: Sejarah Singkat Tangkuban Perahu, Cerita Legenda Jawa Barat Sangkuriang dan Dayang Sumbi

Jika berminat, Anda boleh ke Sendang Kasihan di alamat Jalan Sendang, Rt 5/RW 8, Kasihan, Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55183, dengan membayar tarif masuk seikhlasnya, jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan di Sendang Kasihan. (Yulistiana NW-magang).***

Editor: Arfrian Rahmanta

Sumber: Berita DIY


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x