وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهِي شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْجَارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِۙ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرًاۙ
Artinya: "Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri,"
Dengan silaturahim pula kita akan mengenal orang-orang di sekitar kita, sebagaimana tujuan Allah menciptakan manusia yang termaktub dalam surat Al-Hujurat ayat 13:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Artinya, “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.
Akhirnya, semoga dengan datangnya 1 Syawal 1444 H ini kita dicatat Allah sebagai hamba yang bertakwa dan senantiasa mendapatkan ampunan dari-Nya serta tetap tidak melupakan alam sekitar sebagaimana kodrat kita sebagai makhluk sosial.
جَعَنَا اللهُ وَاِيَّكُمْ مِنَ الْعَائِدِيْنَ الْفَائِزِيْنَ الْمَقْبُوْلِيْنَ وَاَدْخَلَنَا وَاِيَّاكُمْ فِيْ زُمْرَةِ عِبَادِهِ الصَّالِحِيْنَ
اَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِوَالِدَيْنَا وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ