Dalam bulan ini kita digembleng oleh Allah SWT untuk berpuasa agar kita menjadi hamba-Nya yang bertakwa sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 183
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ
Artinya, “Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian menjadi orang-orang yang bertakwa”.
Setelah satu bulan penuh kita berpuasa dan melaksanakan ibadah-ibadah lainnya, kini tiba saatnya kita memasuki bulan baru yaitu bulan Syawal yang tanggal satunya kita sebut dengan Hari Raya Idul Fitri. Bagi sebagian besar orang dianggap sebagai hari kemenangan sehingga merayakannya dengan gegap gempita dan berlebih-lebihan.
اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ اللهُ اَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ
Jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah
Dalam tradisi kekinian Idul Fitri banyak dimaknai sebagai perayaan dengan pakaian, kendaraan atau apapun yang baru, serta bertujuan untuk membanggakan hal-hal baru yang dimilikinya.
Baca Juga: TEKS Khutbah Idul Fitri 2024 yang Membuat Jamaah Menangis Tentang Semangat Ukhuwah Wathaniyah PDF
Sehingga sering kali melupakan hakikat Idul Fitri adalah saatnya kita untuk meningkatkan ketakwaan dan ketaatan kita kepada Allah SWT setelah satu bulan penuh kita diberikan pelajaran yang berharga. Dalam kitab لَطَائِفُ الْمَعَارفْ Ibnu Rojab berkata: