Contoh Teks Khutbah Jumat Tentang Isra’ Mi’raj Mempunyai Makna dan Pesan yang Mendalam

- 18 Januari 2024, 14:50 WIB
Ilustrasi. Contoh teks khutbah Jumat tentang Isra' Mi'raj yang bisa dijadikan referensi. Simak di sini untuk teks lengkapnya.
Ilustrasi. Contoh teks khutbah Jumat tentang Isra' Mi'raj yang bisa dijadikan referensi. Simak di sini untuk teks lengkapnya. /Pixabay/Mark

Ayyuhal Muslimun Al Hadhirunn, Rahimakumullah

Marilah kita bersama-sama meningkatkan kadar keimanan dan keislaman kita kepada Allah SWT, sebagai bukti ketaqwaan kita kepada-Nya. Apabila Iman adalah urusan hati dan tempat bersemayamnya semangat ketuhanan yang bersifat abstrak, maka Islam adalah pengejawantahan dari keimanan tersebut yang nyata; dan bersifat realistis; yang telah Rasulullah ajarkan melalui syariat (shalat, zakat, puasa, haji).

Jika iman diibaratkan seperti panas yang menyengat, maka Islam adalah api yang berkobar. Islam tanpa iman bagaikan api tanpa panas. Yang hanya bisa menakutkan tapi tidak mampu membakar. Begitu juga sebaliknya, jika iman tanpa Islam seperti panas tanpa api yang tidak berfungsi.

Dengan kata lain menjalankan segala perintah syariat Islam yang merupakan panji-panji kebesaran Islam adalah hal yang penting, namun jangan sampai melupakan kualitas iman yang ada dalam hati. Shalat Jumat, shalat jama'ah, haji, zakat adalah wajib dan karena pelaksanaannya membuktikan kepada dunia akan kebesaran Islam. Namun pengayaan materi keimanan haruslah selalu diadakan, karena hal itu merupakan gizi bagi kesehatan mental Islam.

Baca Juga: TEKS Khutbah Jumat NU Terbaru Edisi 12 Januari Singkat 1 Lembar Tentang Bulan Rajab Menyentuh Hati, Link PDF

Karena itulah, meningkatkan ketaqwaan merupakan sebuah upaya meningkatkan dan menyeimbangkan kondisi iman dan Islam kita. Menyeimbangkan antara laku syariat dengan laku hakikat (keimanan dalam hati). Sehingga terciptalah cita-cita al-islamu ya'lu wala yu'la 'alaihi.

Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah

Waktu terus berlalu, sampai tiba saatnya Bulan Rajab datang. Bulan Rajab adalah satu-satunya bulan yang bersejarah bagi Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam sehingga dalam salah satu haditsnya beliau pernah bersabda bahwa Rajab adalah bulanku, Sya'ban adalah bulan Tuhanku dan Ramadhan adalah bulan umatku.

Begitu berharganya bulan Rajab bagi Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, sehingga ia membanggakan Rajab dan memposisikannya dengan bulan Sya'ban dan Ramadhan.

Wajar saja karena pada bulan inilah beliau merasakan kesedihan yang amat sangat sepeninggal istri dan pamannya, sehingga para sejarawan menyebutnya 'ammul huzn'. Kemudian Allah SWT menghibur Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam dengan bepergian dan bertamasya mengarungi keindahan dunia lahir dan mencicipi kenikmatan dunia batin. Inilah perjalanan Isra' dan Mi'raj.

Halaman:

Editor: Arfrian Rahmanta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah