Media ini juga menyebutkan bahwa, sebelumnya, putra Presiden Jokowi ini dianggap sangat kontroversial sebagai salah satu cawapres yang menyalonkan diri untuk Pemilu 2024.
Hal ini disebabkan latar belakang politiknya sehingga dianggap melakukan nepotisme karena bisa membentuk dinasti politik di Indonesia.
Gibran juga dianggap memiliki pengalaman yang kurang mumpuni dalam dunia politik, mengingat jabatannya sebagai Wali Kota Solo belum lama diembannya.
Berbagai tanggapan warganet sangat menarik untuk disimak. Terjadi perbedaan suara diantara mereka.
Bagi yang berpandangan positif, ia nenilai Al-Jazeera memberikan apresiasi kepada Gibran Rakabuming Raka atas penampilan apiknya di dalam debat tersebut.
Sementara itu, warganet lain yang memiliki perspektif negatif lebih fokus pada penyebutan istilah Nepo Baby dalam artikel tersebut.
Mereka mengaitkan tentang jalan pintas yang dilalui oleh putra Presiden Jokowi tersebut yang seharusnya tidak sesuai dengan konstitusi.
Istilah Nepo Baby sendiri sudah muncul sejak tahun lalu dan berasal dari frasa nepotism baby. Dalam bahasa Indonesia, frasa ini dapat diartikan sebagai ‘bayi nepotisme’.