“Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba. Dan halnya sama seperti seorang yang bepergian, yang meninggalkan rumahnya dan menyerahkan tanggung jawab kepada hamba-hambanya, masing-masing dengan tugasnya, dan memerintahkan penunggu pintu supaya berjaga-jaga. Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu bilamanakah tuan rumah itu pulang, menjelang malam, atau tengah malam, atau larut malam, atau pagi-pagi buta, supaya kalau ia tiba-tiba datang jangan kamu didapatinya sedang tidur. Apa yang Kukatakan kepada kamu, Kukatakan kepada semua orang: berjaga-jagalah!”
Renungan Peneguhan
Poin 1
Gagasan dari Bacaan Injil yang kita baca hari ini adalah pentingnya berjaga-jaga (bahkan dikatakan sampai empat kali). Kita diharapkan untuk menyadari pentingnya bersiap sedia dan berjaga-jaga. Artinya, kesiapan kita dalam menantikan kedatangan karya keselamatan dari Sang Mesias tidak pandang bulu, kapan dan seperti apa kedatangannya.
Ada segi tanggung jawab yang diberikan dan dipercayakan dalam nuansa berjaga-jaga ini, agar tugas yang diberikan dapat ditunaikan saat waktunya tiba. Berjaga adalah menunggu kedatangan akhir zaman yang tidak
seorangpun tahu kapan saatnya.
Poin 2
Begitu pun dengan berjaga dalam situasi kita saat ini. Di masa kini, kita pun harus berjaga-jaga untuk melakukan sesuatu yang terbaik demi Indonesia Damai khususnya di masa persiapan menghadapi Pemilu ini.
Kita hidup di masyarakat Indonesia yang plural, pandangan politik yang berbeda-beda, dan kita telah dihadapkan pada pengalaman hidup yang mengancam kesatuan bangsa (tantangan disintegrasi bangsa: Politik Identitas, Terorisme dan lain-lain).
Oleh karena itu hendaknya kita sebagai umat Katolik diharapkan untuk tetap memiliki tanggung jawab dalam menjaga perdamaian di tengah masyarakat.