Dalam dunia bahasa gaul dan budaya populer, ACAB dan kode 1312 telah menjadi lebih dari sekadar singkatan atau kode.
Mereka bertransformasi menjadi simbol yang luas dari perlawanan terhadap penindasan dan seringkali dikaitkan dengan gerakan anti-otoritarian.
Keterkaitannya dengan polisi muncul dari asumsi bahwa otoritas kepolisian secara institusional memiliki masalah yang mendalam, yang sering kali disorot dalam bentuk protes dan gerakan sosial.
Meskipun telah menjadi viral dan sering digunakan dalam berbagai konteks, penting bagi kita untuk memahami latar belakang sejarah dan konotasi dari istilah tersebut, terutama ketika digunakan dalam diskursus publik atau media sosial.***