MTPJ 1 Oktober 2023, Renungan Minggu Ini Tentang Wujudkan Belas Kasihan pada Sesama

- 30 September 2023, 17:00 WIB
Ilustrasi - MTPJ 1 Oktober 2023 tentang wujudkan belas kasihan pada sesama.
Ilustrasi - MTPJ 1 Oktober 2023 tentang wujudkan belas kasihan pada sesama. /PIXABAY/ Godsgirl

Respons Yesus Kristus tidak menjadi penutup dari diskusi yang sedang berlangsung tersebut. Ahli Taurat tersebut memiliki pertanyaan klarifikasi lanjutan, yakni untuk membenarkan dirinya.

Sangat mungkin pembenaran diri yang dimaksud adalah untuk meminimalisasi tuntutan hukum yang terutama tersebut. Hal ini dapat dilihat dari pertanyaannya, “Dan siapakah sesamaku manusia?” (ay. 29).

Baca Juga: Renungan Injil Matius 13:24-34 Perumpamaan Tentang Lalang di Antara Gandum dan Biji Sesawi

Ahli Taurat ini memiliki kerangka berpikir tertentu tentang siapa saja yang merupakan sesamanya dan Yesus Kristus hendak mengkonfrontasi kerangka berpikir tersebut.

Yesus Kristus hendak menantang konsistensi ahli Taurat tersebut, yakni bila ia sungguh-sungguh mengasihi Tuhan Allah, bersediakah ia mengasihi sesamanya manusia yang diciptakan segambar dan serupa dengan Tuhan Allah, bahkan mereka yang dalam benaknya bukanlah umat pilihan Allah (orang non Yahudi)?

Tantangan Yesus Kristus mendorong ahli Taurat tersebut untuk memikirkan kembali dengan sungguh-sungguh tentang perintah Tuhan Allah untuk mengasihi orang lain, baik sesama Israel maupun orang asing (lih. Imamat 19:33-34).

Yesus Kristus kemudian mengisahkan tentang orang Samaria yang murah hati itu (ay. 30- 35). Yesus Kristus mulai dengan mengisahkan seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho dan jatuh ke tangan para penyamun yang merampok, memukuli, dan meninggalkannya hampir mati.

Baca Juga: Renungan Harian Kristen dan Bacaan Inji Hari Ini 19 Juli 2023: Bersedia Datang kepada Tuhan

Siapa orang ini tidak dijelaskan dengan detil, sebab yang hendak ditunjukkan dari kisah ini adalah respons orang-orang terhadap orang yang malang ini. Perjalanannya memang penuh resiko mengingat beratnya jalan yang harus dilewatinya sebagai jalan yang panjang,dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (ay. 27).

Jawabannya didasarkannya pada perintah terutama dalam seluruh Taurat, yakni hukum kasih kepada Allah dan sesama (bnd. Imamat 19:18; Ulangan 6:5). Yesus Kristus menyatakan kebenaran jawabannya (ay. 28), sekaligus memerintahkannya untuk tetap melakukannya dengan segera (poiei: melakukan, present imperative). Respons Yesus Kristus tidak menjadi penutup dari diskusi yang sedang berlangsung tersebut.

Halaman:

Editor: Sani Charonni


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah