9. Busana Pranakan/Takwa Pria. Baju adat Jawa ini dipakai pada upacara majang tarub di Kraton, terdiri dari baju surjan, kain batik dan blangkon.
10. Busana Basahan Wanita. Baju adat ini dikenakan dalam upacara siraman, yang terdiri dari kain batik yang dipakai untuk menutupi tubuh sebatas dada, stagen dan kemben.
Baju adat Jawa untuk pakaian pengantina
11. Kasatrian
Pria: = selop polos, kain batik non prada bermotif sidoasih, sidoluhur, sidomukti, parangkusuma, semen rama, truntum, atau udan riris, sabuk (lontong), ikat pinggang (kamus) dan timang kreteb (pengencang kamus), keris, surjan sutera dengan motif bunga kembang batu; atau polos, blangkon dengan sintingan atau sayap dua buah dan di di tengah bagian mukanya.
Perhiasan yang dipakai: karset, bros, rantai, oncen (reroncen) bunga melati, dan kolang keris.
Wanita: selop polos, kain batik non prada bermotif sidomukti, sidoasih, semen rama, udan riris, parangkusuma atau nitik (sama dengan pengantin pria), kebaya pendek bahan sutra berwarna biru tua, hijau tua, merah tua atau hitam (sama dengan pengantin pria), baju tanpa kuthu baru (penutup dada), dan aksesoris bros bunga mekar 3 buah.
Perhiasan yang dipakai: giwang, kalung, gelang, cincin. Pakaian yang dipakai oleh putra-putri sultan pada waktu perjamuan ramah tamah dengan para tamu atau kerabat. Dalam perkembangan selanjutnya, dipakai dalam upacara midododareni dan upacara panggih.
12. Kasatrian Ageng