Setengah Abad ASDP: Membangun Ekonomi Baru Berkelanjutan Melalui Transformasi Pelabuhan Bakauheni

- 15 Juli 2023, 03:00 WIB
Pelabuhan yang dikelola ASDP Indonesia Ferry
Pelabuhan yang dikelola ASDP Indonesia Ferry /Berita DIY/ MR Firmansyah

Tak cuma bengkel milik keluarga Resti saja yang merasakan dampak tersebut. Hampir seluruh pelaku usaha yang berada di sepanjang jalan arah pelabuhan, selalu ramai dikunjungi oleh pengendara yang sedang beristirahat.

Hal itu tidak mengherankan. Sebab Pelabuhan Merak - Bakauheni, tercatat sebagai penyeberangan tersibuk di Indonesia. Pelabuhan itu menyeberangkan sembako, bahan bakar, hingga manusia antar pulau.

"Makanya jarang warga Bakauheni yang merantau. Karena di sini saja sudah tercukupi," ucapnya, awal Juli 2023 ini.

Namun tak selang lama, keadaan berubah. Seiring dengan beroperasinya Jalan Lintas Timur Lampung pada tahun 2004, arus lalu lintas yang semula membanjiri Jalan Lintas Sumatera beranjak. Perlahan, warung-warung dan bengkel di sepanjang jalan tersebut merasakan penurunan jumlah pengunjung.

"Tidak langsung drastis. Tapi lama kelamaan terasa berkurangnya," ucap Ketua RT 02 Dusun Kelawi Bakauheni, Roni.

Aktivitas penyeberangan di Pelabuhan Bakauheni
Aktivitas penyeberangan di Pelabuhan Bakauheni

Seolah belum cukup, menurutnya, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mulai melakukan serangkaian transformasi. Salah satunya adalah mengubah kebijakan akses ke area dermaga untuk memastikan keamanan penumpang. Hal itu membuat ruang gerak jasa penyeberangan yang sebelumnya banyak dijalankan masyarakat setempat, makin sempit.

"Karena banyak dari masyarakat Bakauheni cari makan dari jasa penyeberangan. Ketika itu ekonomi masyarakat mulai banyak yang goyang, walaupun sebenarnya tidak mati," bebernya.

Hingga akhirnya pada 2019, Tol Bakauheni - Terbanggi Besar resmi beroperasi, banyak usaha di sekitar Jalur Lintas Sumatera tumbang. Jika melintasi jalan tersebut, pemandangan bekas rumah makan dan tempat usaha lainnya yang kini terbengkalai akan tersuguhkan.

Untuk menyambung hidup, banyak warga setempat yang merantau hingga banting setir profesi, tak terkecuali keluarga Resti. Ruang usaha yang semula untuk mendisplay spare part kendaraan dan alat perbengkelan, disulap menjadi warung bakso dan mi ayam.

Halaman:

Editor: MR Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x