Setengah Abad ASDP: Membangun Ekonomi Baru Berkelanjutan Melalui Transformasi Pelabuhan Bakauheni

- 15 Juli 2023, 03:00 WIB
Pelabuhan yang dikelola ASDP Indonesia Ferry
Pelabuhan yang dikelola ASDP Indonesia Ferry /Berita DIY/ MR Firmansyah

"Ibu kemudian memilih untuk berjualan mi ayam dan bakso. Tidak sebanyak dulu tapi lumayan," kata Resti.

Kemudian saat pandemi melanda pada 2020, ekonomi warga Bakauheni kian terpuruk. Dengan ketatnya persyaratan penumpang kapal untuk menekan penyebaran COVID-19, jumlah penyeberang turun drastis. Resti bercerita, dalam sebulan, belum tentu ada pembeli di warung baksonya.

Beruntung, situasi tersebut tidak bertahan lama. Seiring dengan meredanya penyebaran COVID-19 di tahun 2021, perekonomian lokal mulai bangkit. Bukan lagi ditopang oleh penyeberangan, namun sektor pariwisata yang semakin berkembang di kawasan Bakauheni.

Pantai Minang Rua, salah satu pantai yang ada di Lampung Selatan.
Pantai Minang Rua, salah satu pantai yang ada di Lampung Selatan. Instagram @pantaiminangrua_lampung

Pantai Minang Rua, salah satu pantai di Bakauheni, menjadi tempat yang ramai dikunjungi setelah pandemi mereda. Hal ini tak hanya disebabkan oleh penatnya masyarakat saat pembatasan aktivitas, tetapi juga perbaikan sarana dan prasarana yang dilakukan oleh Pokdarwis setempat.

Ketua RT 02 Dusun Kelawi Bakauheni, Roni, menjelaskan bahwa Pantai Minang Rua tidak hanya dikunjungi oleh wisatawan lokal dari Lampung Selatan. Sebab tidak sedikit wisatawan asal Cilegon dan Jakarta yang datang berkunjung.

"Karena di Bakauheni ini yang terkenal ada Menara Siger, ikon Lampung. Nah daripada hanya kesana, mampir juga ke Pantai Minang Rua karena jaraknya yang tidak terlalu jauh," jelas Roni.

Menurut dia, adanya dermaga eksekutif Pelabuhan Merak - Bakauheni yang diresmikan pada tahun 2019, turut berpengaruh terhadap kunjungan turis. Menilik waktu tempuh yang dilipat menjadi 1-2 jam saja, berbeda dengan kapal reguler yang mencapai 3 hingga 4 jam.

Pengamat Pariwisata, Ahmad Haidar Rahmat menyampaikan, salah satu syarat terciptanya pariwisata yang berkelanjutan adalah ketersediaan infrastruktur transportasi yang memadai. Hal ini telah diwujudkan oleh PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) di Bakauheni.

Haidar berpendapat, dermaga eksekutif Pelabuhan Bakauheni yang memangkas waktu tempuh, dapat mendorong kunjungan lebih sering dan dalam jumlah yang lebih besar. Sebab perjalanan yang singkat dan nyaman cenderung mendorong wisatawan untuk berpergian lebih sering, yang berarti peningkatan jumlah pengunjung dan peningkatan perekonomian lokal.

Halaman:

Editor: MR Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x