Proyek ini mencakup pembangunan jalan tol sepanjang 32 kilometer, yang akan melintasi tiga kabupaten utama.
Proyek lainnya, Tol Tulungagung-Blitar-Kepanjen, atau yang lebih dikenal dengan Tol Agungblijen, dijadwalkan mulai dibangun pada tahun 2023.
Proyek ini, yang mencakup pembangunan jalan tol sepanjang total 99,91 kilometer, akan melintasi 33 kilometer di Kabupaten Tulungagung.
Adapun proyek ini melibatkan 43 desa di tujuh kecamatan, termasuk Rejotangan, Ngunut, Sumbergempol, Boyolangu, Kedungwaru, Gondang, dan Tulungagung.
Sebelum pembangunan dimulai, pihak terkait akan melakukan sosialisasi dan konsultasi publik. Tujuannya adalah untuk mendengarkan aspirasi dan kepentingan masyarakat setempat, yang akan membantu penentuan titik pintu masuk dan pintu keluar Tol Agungblijen di Kota Tulungagung.
Dana untuk proyek ini akan berasal dari Asian Development Bank (ADB). Rincian anggaran akan ditentukan setelah tim keuangan melakukan penelitian lebih lanjut.
Tol Agungblijen, setelah selesai, akan terhubung tidak hanya dengan Tol Malang-Kepanjen, tetapi juga dengan ruas Tol Kediri-Tulungagung.