Daftar Desa yang Terdampak Tol Kediri-Tulungagung, Kapan Pengukuran dan Ganti Rugi? Ini Peta Jalan Tol Terbaru

- 26 Mei 2023, 14:35 WIB
Daftar desa yang terdampak Tol Kediri-Tulungagung, harga pembebasan lahan, peta tol, pengukuran penlok, dan kapan ganti rugi.
Daftar desa yang terdampak Tol Kediri-Tulungagung, harga pembebasan lahan, peta tol, pengukuran penlok, dan kapan ganti rugi. /twitter.com/@pupr_bpjt

BERITA DIY - Saat ini banyak yang cari daftar desa yang terdampak Tol Kediri-Tulungagung, harga pembebasan lahan, peta tol, pengukuran penlok, dan kapan ganti rugi.

Berikut ini daftar desa yang terdampak Tol Kediri - Tulungagung, kapan pengukuran dan ganti rugi? Berikut ini peta jalan tol terbaru.

Pada era ini, infrastruktur menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi. Memahami pentingnya hal tersebut, Presiden Jokowi mendorong pembangunan infrastruktur, salah satunya adalah Jalan Tol Kediri-Tulungagung di Jawa Timur.

Proyek ini merupakan kelanjutan dari Jalan Tol Kertosono-Kediri dan berstatus sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2019.

Baca Juga: Tol Malang - Blitar Sudah Sampai Mana, Kapan Selesai? Ini Info Terbaru Peta Jalan dan Gerbang Tol Blitar 2023

Dilatarbelakangi oleh usulan PT Gudang Garam, sebuah perusahaan lokal terkenal, proyek ini menjadi bagian dari inisiatif yang dikenal sebagai KPBU Unsolicited.

Rencana tersebut dipandang sebagai jalan utama untuk meningkatkan aksesibilitas dan memfasilitasi aktivitas Bandara Kediri.

Anggaran pembangunan jalan tol ini sendiri diperkirakan mencapai Rp 5,72 triliun dengan jangka waktu konsesi 50 tahun.

Saat ini, pembangunan jalan tol sedang memasuki tahapan inventarisasi dan identifikasi subjek serta objek pengadaan tanah. Berbagai desa dan kelurahan di Kabupaten Kediri dan Tulungagung akan terdampak oleh pembangunan jalan tol ini.

Baca Juga: Tol Malang - Blitar Sudah Sampai Mana, Kapan Selesai? Ini Info Terbaru Peta Jalan dan Gerbang Tol Blitar 2023

Ada total 23 desa di Kabupaten Kediri yang terkena dampak, yang tersebar di tiga kecamatan berbeda: Mojo, Semen, dan Banyakan.

Kecamatan Mojo mencakup 15 desa, yaitu Kraton, Ploso, Kedawung, Maesan, Kranding, Ngadi, Ngetrep, Mondo, Keniten, Petok, Sukoanyar, Surat, Mojo, Tambibendo, dan Mlati.

Sementara itu, Kecamatan Semen mencakup lima desa, yaitu Semen, Titik, Puhrubuh, Sidomulyo, dan Bobang. Terakhir, Kecamatan Banyakan mencakup tiga desa, yaitu Maron, Manyaran, dan Tiron.

Di sisi lain, di Tulungagung, dua kelurahan, Kutoanyar dan Panggungrejo, sudah selesai diukur. Totalnya, ada 183 bidang tanah di dua kelurahan ini yang terkena dampak.

Baca Juga: Peta Rute Tol Demak - Tuban Terbaru Mei, Lewat Pati, Kudus hingga Rembang Mei 2023! Ini Desa yang Terkena Tol

Secara keseluruhan, proyek Jalan Tol Kediri-Tulungagung akan menggunakan sekitar 1.400 bidang tanah milik warga di Tulungagung.

Perlu diketahui, rencana pembangunan tol Kediri-Tulungagung tidak hanya mempengaruhi Kabupaten Kediri dan Tulungagung saja.

Sebanyak 12 desa di tiga kecamatan dan dua kelurahan di satu kecamatan juga terdampak. Di Kecamatan Karangrejo, delapan desa terdampak, yaitu Tulungrejo, Punjul, Sukodono, Gedangan, Sukowidodo, Sembon, Sukowiyono, dan Bungur. Kecamatan Kedungwaru hanya memiliki satu desa terdampak, yaitu Simo.

Kecamatan Kauman memiliki tiga desa, yaitu Batangsaren, Panggungrejo, dan Balerejo. Terakhir, Kecamatan Tulungagung memiliki dua kelurahan terdampak, yaitu Panggungrejo dan Kutoanyar.

Baca Juga: Update Peta Pembangunan Tol Probolinggo Banyuwangi Mei 2023, Ternyata Ini yang Belum Dibangun! Kapan Selesai?

Selama proses pengukuran, tidak ada penolakan dari warga yang lahannya akan dilalui jalur tol. Semua lahan yang terkena dampak rencana pembangunan ini diharapkan akan diumumkan paling lambat pada pertengahan Juni 2023.

Menurut data, 30 persen lahan yang akan digunakan adalah permukiman, sementara 70 persen lainnya adalah lahan produktif seperti sawah, kebun, dan lahan kosong.

Pembangunan Jalan Tol Kediri-Tulungagung tidak hanya penting untuk meningkatkan konektivitas dan mempercepat pertumbuhan ekonomi, tetapi juga merupakan upaya nyata dalam membangun kesejahteraan masyarakat di wilayah Jawa Timur bagian selatan.

Proses pembangunan dan kompensasi yang transparan dan inklusif akan menjadi kunci sukses dalam proyek infrastruktur skala besar ini.***

Editor: MR Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x