Dalam pandangannya, para pengikut Yesus adalah orang-orang sesat yang harus dibasmi. Karena itu, dengan hati berkobar-kobar, pergilah Saulus ke Damsyik untuk menyeret siapa saja yang mengikuti jalan Tuhan.
Namun, mendekati kota itu, Saulus sampai pada kesadaran bahwa justru dirinyalah yang berada di jalan yang salah.
Lukas penulisa Kisah Para Rasul, menggambarkan munculnya kesadaran Saulus itu sebagai suatu teofani dan menyejajarkannya dengan kisah perutusan Musa dalam Kitab Keluaran 3.
Baca Juga: RHK 26 April 2023, Renungan Injil Yohanes 6: 35-40 Tentang Tidak Ada yang Hilang
Sebagaimana Musa, Saulus mula-mula melihat cahaya yang memancar, lalu mendengar suara yang memanggil namanya dua kali.
Suara itu kemudian memperkenalkan diri dan memberinya tugas pengutusan. Saat itu, Saulus serasa menerima pukulan yang hebat.