Namun, perbedaan metode dalam melihat penampakan hilal antara organisasi keagamaan dan pemerintah di Indonesia sering kali menimbulkan perbedaan tanggal Lebaran.
Muhammadiyah, misalnya, cenderung mengikuti metode hisab, yang merupakan perhitungan matematis posisi bulan. Sementara itu, NU dan pemerintah lebih mengutamakan metode rukyat, yang mengandalkan pengamatan langsung terhadap hilal.
Lantas, kapan Lebaran di Arab Saudi?
Para ahli astronomi di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab memperkirakan bahwa Idul Fitri kemungkinan akan dimulai pada hari Sabtu, karena bulan Syawal diperkirakan akan terlihat dengan mata telanjang pada Jumat malam, bukan pada Kamis.
Secara teknis, bulan akan muncul di langit pada Kamis malam, tetapi tidak akan disinari sinar matahari dan sulit untuk dilihat tanpa peralatan khusus, kata Majid Abu Zahra dari Jeddah Astronomical Society.
Pada Jumat malam, jika langit cerah, bulan akan sangat mudah terlihat dengan mata telanjang, tambah Abu Zahra, seperti yang dilaporkan oleh Saudi Press Agency (SPA).
Namun, pejabat masih dapat menyatakan Jumat sebagai awal Idul Fitri jika kesaksian mata tentang penampakan bulan pada Kamis diterima.