Ramadhan hadir sebagai bulan yang paling istimewa di antara sebelas bulan lainnya. Keistimewaan tersebut terlihat dari dorongan untuk memperbanyak ibadah di bulan suci ini dan janji pelipat gandaan pahala bagi orang-orang yang tekun beribadah kepada Allah.
Sebuah bulan yang hari demi harinya, jam demi jamnya, dan menit demi menitnya, detik demi detiknya sangat berharga. Bagaimana tidak bernilai, bila tidur orang puasa saja dimasukkan sebagai perbuatan ibadah, diamnya setara dengan membaca tasbih, dan amal kebaikan sejajar dengan amal berlipat-lipat di luar Ramadhan.
Atas dasar keutamaan ini, tidak heran bila banyak orang berbondong-bondong menunaikan ibadah Ramadhan sebanyak-banyaknya. Mereka tidak hanya menahan makan dan minum, tapi juga menjalankan rutinitas di luar amalan fardhu. Mereka mulai memenuhi masjid, gemar bertadarus Al-Qur'an, dzikir, shalat tarawih, memberi hidangan berbuka puasa, dan amalan-amalan sunnah lainnya.
Jamaah Shalat Jumat Hafidhakumullah
Tentu sangat menggembirakan menyaksikan gairah baru yang positif seiring dengan tibanya bulan penuh berkah ini. Masyarakat menjadi tampak semakin religius. Meskipun, kita tahu semangat yang sama tidak dialami oleh semua orang.
Tetapi, setidaknya kita melihat gejala perkembangan yang lebih baik setidaknya selama satu bulan. Ramadhan mendorong banyak orang untuk mengubah diri, istirahat sejenak dari kesibukan duniawi yang melelahkan, dan meninggalkan hal-hal buruk.