اَلْحَمْدُ للهِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهُ
وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
أَمَّا بَعْدُ، فَإِنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْقَائِلِ في مُحْكَمِ كِتَابِهِ: فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا (الكهف: ١١٠)ـ
Baca Juga: Bacaan Niat Sholat Qobliyah dan Ba'diyah Jumat 2 Rokaat Lengkap Teks Bahasa Arab, Latin, dan Artinya
Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah
Takwa adalah kata yang ringan untuk diucapkan, akan tetapi berat dalam timbangan amal perbuatan. Takwa tempatnya adalah hati. Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menunjuk ke dadanya tiga kali dan mengatakan:
اَلتَّقْوَى هَا هُنَا، اَلتَّقْوَى هَا هُنَا (رَوَاهُ أَحْمَدُ فِي مُسْنَدِهِ)
Artinya: Takwa ada di sini, takwa ada di sini. (HR Ahmad dalam Musnad-nya).
Jadi, hati adalah pemimpin anggota badan. Jika hati baik, maka seluruh anggota badan akan baik sehingga orang menjadi bertakwa. Sebaliknya jika hati rusak, maka anggota badan menjadi rusak sehingga orang menjadi pelaku maksiat.
Maka marilah kita bertakwa kepada Allah, yaitu melaksanakan semua kewajiban dan meninggalkan semua yang diharamkan serta mencari bekal sebanyak-banyaknya untuk kehidupan akhirat.